Menu

Dolar Komoditas Mengerut Karena Harga Minyak Kembali Terempas

N Sabila

Dolar-dolar komoditas kembali dilanda penurunan seiring dengan jatuhnya harga minyak lagi di hari Senin (21/03) awal pekan ini. Bagi New Zealand, Australia, China, dan AS, minggu ini akan menjadi minggu yang sepi akan rilis data ekonomi.

Dolar-dolar komoditas kembali dilanda penurunan seiring dengan jatuhnya harga minyak lagi di hari Senin (21/03) awal pekan ini. Bagi New Zealand, Australia, China, dan AS, minggu ini akan menjadi minggu yang sepi akan rilis data ekonomi, sehingga mata uang-mata uang komoditas milik negara-negara tersebut sentimennya akan bergantung pada naik turunnya harga komoditas seperti minyak.



Kendati Kiwi sempat menyentuh level tertingginya sejak akhir tahun di angka 0.6874 pada Jumat akhir pekan lalu, posisi $0.69 tampak sebagai representasi area resisten yang kuat secara teknikal. Hari ini, jatuhnya NZD/USD sebanyak 0.36 persen menuju angka 0.6761 adalah berkat dari jatuhnya harga minyak mentah AS (CLc1) yang jatuh 55 sen, atau 1.4 persen, ke kisaran $39 per barel sebelum beranjak tipis ke $41.20an. Sementara itu, harga minyak Brent (LCOc1) sempat memuncak ke $42.54, tetapi kemudian selip 33 sen ke $40.87.

Tak hanya Dolar New Zealand, Dolar Australia pun turut terseret turun, dimana AUD/USD melandai dari 0.76610 menjadi 0.7574 menjelang sore hari ini, tertarik mundur dari level tinggi multi bulanannya.


Dolar Kanada

Jebloknya harga minyak juga menjorokkan Dolar Kanada, dengan USD/CAD yang diperdagangkan di angka 1.3064, tertolak naik di awal sesi perdagangan London sore ini meski sudah turun jauh darilevel tingginya yang terbentuk di awal tahun lalu. Harga minyak dibenamkan oleh kenaikan tiba-tiba yang terjadi dalam pengeboran minyak aktif di AS.

Selain itu, Dolar Kanada sebetulnya sempat mendapat perolehan terhadap Dolar AS pada pekan lalu, pasca kebijakan FOMC yang melunakkan Dolar dan mendorong naik harga minyak. Akan tetapi, perolehan itu tak lama karena kondisi harga minyak hari ini kembali memicu kekhawatiran akan melimpahnya suplai minyak. Di sisi lain, Kanda sudah melaporkan angka penjualan retail Kanada yang memberikan dukungan kuat bagi Loonie, dimana kenaikan mencapai 2.1 persen dalam basis bulanan, setelah mengalami penurunan hingga 2.2 persen pada bulan Desember.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE