Menu

Watanabe: Jepang Takkan Intervensi Sebelum USD/JPY Mencapai 155

A Muttaqiena

Seorang mantan diplomat mata uang Jepang mengisyaratkan otoritas kemungkinan tidak akan turun tangan kalau USD/JPY cuma menembus ambang 152.

Seputarforex - Kurs USD/JPY telah beredar dalam rentang yang sangat sempit di bawah 152.00 selama sekitar sepuluh hari terakhir. Para petinggi Jepang berulang kali menekankan pentingnya stabilitas nilai tukar, sehingga pelaku pasar mengkhawatirkan risiko intervensi mata uang. Tapi Hiroshi Watanabe —seorang mantan diplomat mata uang Jepang— menyatakan otoritas kemungkinan tidak melaksanakan intervensi kecuali jika yen jatuh ke bawah 155 terhadap dolar AS.

Jepang terakhir kali melaksanakan intervensi saat USD/JPY menggapai ambang 152.00 pada Oktober 2022 . Catatan sejarah tersebut membuat banyak pelaku pasar ragu untuk mendorong reli lebih lanjut dari level saat ini. Namun, Hiroshi Watanabe menyatakan peluang intervensi sangat sempit karena nilai tukar Yen saat ini sudah merosot jauh lebih tajam dibandingkan pada tahun 2022.

Hiroshi Watanabe menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Luar Negeri yang bertugas mengawasi kebijakan mata uang Jepang sejak 2004 sampai 2007. Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan kepada Reuters bahwa otoritas Jepang kemungkinan tidak memandang breakout dari ambang 152 saja sebagai alasan yang memadai untuk mengintervensi pasar.

"Pada level saat ini, saya tidak berpikir pihak berwenang akan melakukan intervensi. Mereka mungkin tidak akan mengambil tindakan kecuali (jika) yen tiba-tiba jatuh ke bawah 155 terhadap dolar," kata Watanabe.

Menurut Watanabe, ambang 155 akan menjadi level psikologis yang sangat penting. Breakout dari ambang 155 akan memancing perhatian media, sehingga meningkatkan peluang intervensi oleh otoritas Jepang. Apalagi bila fluktuasinya sangat tajam.

Di saat yang sama, ia mengakui tingkat suku bunga BoJ yang sangat rendah akan terus menekan nilai tukar yen. Ada pula banyak alasan lain yang dapat menghalangi rebound yen secara signifikan, khususnya fakta bahwa banyak perusahaan Jepang tidak lagi memulangkan keuntungan yang mereka peroleh di luar negeri dan malah membelanjakannya untuk investasi lagi di luar negeri.

"Meskipun perekonomian Jepang membaik, hal tersebut belum tentu menyebabkan penguatan yen," tambah Watanabe.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE