EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 3 jam lalu, #Saham AS

2-3 Mei 2024: Suku Bunga Fed, Non Farm Payrolls, Non Manufaktur AS

Penulis

Data dan peristiwa berdampak hari ini adalah suku bunga The Fed serta Jobless Claims AS. Besok ada Non Farm Payrolls, upah, pengangguran serta ISM Non Manufacturing AS.

Kamis, 2 Mei 2024

Jam 01:00 WIB: hasil meeting FOMC: statement FOMC dan pengumuman suku bunga The Fed bulan Mei 2024 — Berdampak tinggi pada USD

FOMC memberikan statement mengenai kebijakan moneter rata-rata 8 kali dalam setahun, bersamaan dengan pengumuman suku bunga. Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting, dan hasil voting secara individu serta komentar-komentarnya dimuat dalam statement FOMC yang dirilis seusai meeting. Selain suku bunga, statement juga berisi mengenai kebijakan lainnya dan perkiraan kondisi ekonomi ke depan yang bisa mempengaruhi kebijakan bank sentral.

Pada meeting terakhir tanggal 20-21 Maret lalu, The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuan pada +5.25% hingga +5.50% untuk kelima kalinya berturut-turut, sesuai dengan perkiraan pasar. Level suku bunga ini masih yang tertinggi sejak Januari 2001.

Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga mencerminkan kehati-hatian dalam menghadapi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, The Fed mengisyaratkan bahwa mereka masih merencanakan 3 kali penurunan suku bunga sebelum akhir tahun ini.

Statement menyebutkan bahwa fokus bank sentral AS masih pada pengembalian inflasi ke target 2.0%. Mereka akan mengambil keputusan setelah mendapatkan keyakinan lebih besar bahwa inflasi akan bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%. Disebutkan bahwa outlook ekonomi masih tidak pasti dan komite melihat masih ada risiko yang tinggi terhadap inflasi. The Fed juga menegaskan bahwa mereka akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga.

Pada proyeksi ekonomi terbaru, GDP diperkirakan tumbuh 2.1% pada tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi Desember 2023 di 1.4%. Tahun 2025 dan 2026, GDP AS diproyeksikan 2.0%.

Inflasi PCE untuk tahun 2024 diproyeksikan tetap 2.4%, tetapi untuk tahun 2025 turun menjadi 2.2%, dan tahun 2026 turun menjadi 2.0%. Sementara itu, tingkat pengangguran tahun 2024 diproyeksikan turun menjadi 4.0% (vs 4.1%), tahun 2025 diestimasikan naik menjadi 4.1%, dan pada 2026 diperkirakan turun ke 4.0%.

Dalam konferensi pers, ketua Jerome Powell mengelak saat ditanya kapan The Fed akan mulai memangkas suku bunga, terutama ketika data-data mendatang masih sulit diprediksi. Powell juga mengulangi pernyataan bahwa bank sentral layak memulai penurunan suku bunga pada tahun ini.

Dengan inflasi AS yang kembali naik menjadi 3.5% y/y pada Maret (tertinggi dalam 6 bulan), mayoritas analis memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga pada meeting bulan Mei ini. Berdasarkan CME Fedwatch, kemungkinan suku bunga tidak berubah telah mencapai 99.5%. Jika The Fed menurunkan suku bunga, maka USD akan cenderung melemah. Statement pertemuan The Fed hari ini bisa dibaca di sini.

 

Jam 01:30 WIB: konferensi pers FOMC yang dihadiri ketua The Fed Jerome Powell — Berdampak tinggi pada USD

jerome powell

Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada keterangan Powell mengenai prospek suku bunga, terutama waktu dimulainya pelonggaran atau penurunan suku bunga.

Jika pernyataan dan komentar Powell dianggap hawkish, maka USD akan menguat. Namun jika dianggap dovish, USD akan cenderung melemah. Konferensi pers Jerome Powell bisa dipantau di sini.

 

Jam 19:30 WIB: data Jobless Claims AS per 26 April 2024 (Berdampak tinggi pada USD)

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja. Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS turun 5,000 menjadi 207,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 214,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak pertengahan Februari. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu turun menjadi 213,250, terendah dalam sebulan.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 212,000. Hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jumat, 3 Mei 2024

Jam 19:30 WIB: data Non Farm Payrolls AS bulan April 2024 — Berdampak tinggi pada USD

Data Non-Farm Payrolls (NFP) dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS untuk mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian selama periode sebulan. Data ini merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, sehingga menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed dalam menentukan tingkat suku bunga.

Bulan Maret lalu, NFP bertambah 303,000 jobs, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 212,000 jobs, dan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2023. Penambahan lapangan pekerjaan terbanyak ada pada sektor perawatan kesehatan, rekreasi, pegawai pemerintah, dan konstruksi. Sementara itu, sektor manufaktur, pertambangan, perdagangan, transportasi, pergudangan, dan tenaga profesional cenderung flat atau tidak berubah.

Untuk bulan April 2024, diperkirakan NFP akan bertambah 238,000 jobs. Perkiraan dari Automatic Data Processing Inc.(ADP) menunjukkan penambahan 192,000 jobs. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jam 19:30 WIB: data upah rata-rata per jam di AS bulan April 2024 — Berdampak tinggi pada USD

Data ini dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS setiap bulan untuk mengukur perubahan upah rata-rata per jam (Average Hourly Earnings) di luar industri pertanian. Rilis data berupa persentase perubahan rata-rata upah dibandingkan bulan sebelumnya. Karena upah dikaitkan dengan besaran inflasi guna memperkirakan tingkat biaya hidup, The Fed selalu memperhatikan data upah rata-rata per jam sebagai pertimbangan dalam menentukan suku bunga acuan.

Bulan Maret lalu, upah rata-rata per jam di AS naik 0.3% atau 12 Sen USD, sesuai perkiraan, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Dalam basis tahunan (y/y), data ini naik 4.1%, sesuai perkiraan, dan menjadi yang terendah dalam setahun.

Untuk bulan April 2024, diperkirakan upah rata-rata per jam m/m akan kembali naik 0.3%, dan y/y diperkirakan naik 4.0%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jam 19:30 WIB: data tingkat pengangguran di AS bulan April 2024 — Berdampak tinggi pada USD

Indikator ini mengukur persentase total tenaga kerja produktif yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan. Meski dianggap sebagai indikator lagging, tetapi jumlah pengangguran akan berdampak pada pengeluaran konsumen, jumlah tenaga kerja, dan tingkat kepercayaan.

Bulan Maret lalu, tingkat pengangguran di AS mencapai 3.8%, lebih rendah dari perkiraan dan bulan sebelumnya di angka 3.9%. Sementara itu, tingkat partisipasi berada di 62.7%, tertinggi dalam 4 bulan.

Untuk bulan April 2024, diperkirakan tingkat pengangguran akan tetap 3.8%, dan tingkat partisipasi tetap 62.7%. Hasil rilis tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Jam 21:00 WIB: ISM Non Manufacturing PMI AS bulan April 2024 — Berdampak tinggi pada USD

Disebut juga dengan ISM Services PMI, indikator ini dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) yang khusus dibuat untuk AS. Data dibuat berdasarkan survei terhadap 400 purchasing manager mengenai kondisi bisnis di luar sektor manufaktur untuk memperoleh gambaran prospek perekonomian AS ke depan.

Di AS, indikator ini lebih berdampak dari indeks Services PMI dari Markit. Angka rilis di atas 50.0 menunjukkan ekspansi di sektor jasa, sedangkan di bawah 50.0 menunjukkan terjadinya kontraksi.

Bulan Maret lalu, ISM Non Manufacturing PMI merosot ke 51.4, lebih rendah dari perkiraan 52.8, dan merupakan yang terendah dalam 3 bulan. Indeks new orders, tenaga kerja, inventories, dan supplier deliveries mengalami penurunan. Namun, indeks ekspor masih mengalami kenaikan.

Untuk bulan April 2024, diperkirakan indeks non-manufaktur AS akan naik menjadi 52.0. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
300443
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.