EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,089.53   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 5 menit lalu, #Saham AS

Trading Agresif Dan Trading Defensif

Penulis

Trader seringkali tergoda untuk bertrading sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan profit. Sayangnya, trader semacam ini kurang memperhatikan risiko yang menghadang.

Sebuah alasan mengapa kebanyakan trader begitu sulit menghasilkan profit dengan konsisten diungkapkan oleh hedge fund manager terkemuka Amerika Serikat Ray Dalio, pendiri dan pemilik perusahaan hedge fund terbesar dunia Bridgewater Associates, seperti dalam buku Hedge Fund Market Wizards:

Dalam trading, Anda harus agresif dan defensif pada saat yang bersamaan. Jika Anda tidak agresif maka akan sulit menghasilkan profit, tetapi jika tidak defensif Anda akan sulit mempertahankan profit yang telah Anda peroleh sebelumnya”.

Masalah yang sering dihadapi kebanyakan trader adalah keseimbangan untuk bisa bertindak cukup agresif agar bisa mendapatkan profit sementara menjadi cukup defensif untuk mempertahankan profit yang telah didapatkan sebelumnya. Berikut ini beberapa tip untuk menyimbangkan tindakan agresif dan defensif ketika trading, agar dalam jangka panjang bisa menghasilkan profit yang konsisten:

Trading Agresif Dan Trading

Menjadi Trader Agresif, Tetapi Tidak Terlalu Agresif

Sebagai seorang trader, Anda tentu sering tergoda untuk melakukan trade sebanyak-banyaknya dan kadang dengan resiko yang lebih besar dari yang telah direncanakan demi untuk memperoleh profit yang lebih. Hal itu sangat wajar mengingat misi alami seorang trader sebenarnya ingin mengeruk profit sebesar mungkin dalam waktu yang sangat singkat. Pikiran yang sering ada pada trader adalah ‘kalau pasar sedang bagus kenapa tidak? Besok belum tentu akan trending lagi seperti ini..’

Memang tidak mudah menghilangkan perilaku tersebut, bahkan trader yang telah berpengalaman sering kali terjebak oleh pikiran ingin kaya dengan cepat. Dengan demikian sebenarnya sangatlah mudah bagi kebanyakan trader untuk menjadi terlalu agresif. Namun dalam kenyataannya terlalu agresif akan menyebabkan over trading yang cepat atau lambat akan menggerogoti profit yang telah diperoleh sebelumnya, yang jika tidak cepat dihentikan pada akhirnya akan menyebabkan margin call. Berikut ini cara agar trader tetap agresif tetapi tidak terlalu agresif:

1. Memutuskan untuk disiplin dengan masuk pasar hanya berdasarkan sinyal trading yang dihasilkan oleh sistem trading yang telah ditentukan. Sistem trading meliputi metode trading, strategi dan money management, jadi seharusnya Anda tahu apa sebenarnya yang Anda cari dari pergerakan harga pasar. Buatlah kesepakatan dalam rencana trading bahwa Anda hanya akan masuk pasar jika keadaan pasar telah sesuai dengan strategi Anda.

2. Tidak ragu-ragu atau terlalu percaya diri ketika Anda telah melihat adanya sinyal untuk entry. Ragu-ragu akan menyebabkan Anda kurang agresif dengan kemungkinan melewatkan peluang untuk memperoleh profit, tetapi terlalu percaya diri akan menyebabkan Anda entry dengan mengabaikan sinyal, atau yang juga sering terjadi adalah dengan memperbesar ukuran lot karena yakin bahwa strategi yang Anda gunakan pasti benar. Perilaku terlalu percaya diri ini sering dialami oleh trader yang pernah mendapatkan profit secara beruntun.

Menjadi Trader Defensif, Tetapi Tidak Terlalu Defensif

Secara emosional, trader lebih mudah untuk menjadi agresif daripada defensif. Dalam pikiran mereka trading adalah cara untuk mendapatkan uang dengan masuk pasar, jadi apa gunanya trading kalau hanya mengamati pergerakan harga tanpa sering-sering masuk pasar? Tetapi pengalaman menunjukkan ketika mereka mengalami kerugian yang diluar ekspektasinya mereka akan cenderung terlalu defensif.

Terlalu defensif bukan berarti kurang agresif atau ragu-ragu, melainkan sengaja tidak mau masuk pasar walaupun ada sinyal karena takut rugi. Secara emosional, perilaku terlalu defensif disebabkan rasa takut yang berkepanjangan dimana trader menjadi sangat jarang masuk pasar karena dihantui oleh takut menderita kerugian lagi, meski niatnya masih ingin trading. Kasus semacam ini banyak dijumpai pada trader yang akun-nya tidur (sleeping account).

Pada dasarnya, "defensif" berarti secara emosional tidak mudah tergoda oleh pergerakan harga yang menyebabkan trader masuk pasar diluar sinyal yang telah disepakati, sementara "terlalu defensif" mengacu pada takut rugi yang berlebihan sehingga akan menggerogoti profit yang telah diperoleh sebelumnya. Biasanya perilaku terlalu defensif dialami oleh trader yang pernah menderita kerugian beruntun.

Untuk menyiasati hal ini, dianjurkan untuk menarik (withdraw) keuntungan yang telah Anda peroleh secara berkala sehingga secara psikologis Anda akan percaya bahwa trading memang bisa menghasilkan. Dengan mengamankan sebagian atau seluruh profit yang telah Anda dapatkan diharapkan Anda tidak akan takut lagi untuk masuk pasar. Kelak Anda bisa mulai menambah dana atau meningkatkan ukuran lot trading ketika Anda sudah tidak terlalu agresif atau tidak terlalu defensif.

273059
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Echa
good article.
menurut pak master, withdraw secara berkala itu frekuensinya seperti apa ya? kalau masih pemula kan belum tau bisa profit terus apa enggak.. belum tentu dlm satu minggu ada profit yg bisa di wd hehe
Martin S
@ Echa:
Untuk pemula bisa withdraw setelah 2 atau 3 kali profit agar secara psikologis percaya bahwa trading memang bisa menghasilkan. Dengan melakukan withdraw akan memperkuat keyakinan Anda bahwa jika sekarang bisa profit maka di waktu yang akan datang pasti bisa profit juga, dengan demikian akan menambah semangat Anda dalam trading. Adapun kalau belum bisa profit secara kontinyu maka evaluasi lagi sistem trading, baik metode entry dan exit, strategi yang digunakan dan money management-nya. Anda bisa backtest dan forward test untuk melihat hasilnya. Setelah bisa menghasilkan profit dengan kontinyu buatlah rencana untuk withdraw setiap periode waktu tertentu, misal 2 minggu sekali atau sebulan sekali tergantung Anda sendiri.
Fajar Suadi
Mohon pencerahan master,

sya agak kesulitan karena wd pemula kan jumlahnya tidak seberapa. sedangkan tagihan fee wd untuk wire transfer cukup besar. rekomendasi dr broker supaya cara dp dan wd disamakan saja, sedangkan sy sudah terlanjur pakai wire transfer sewaktu dp. jadi agak rugi juga kalau wd harus dgn cara itu tapi jumlahnya sedikit2...
Martin S
@ Fajar Suadi:
Memang peraturan broker begitu, kalau deposit via wire transfer maka withdrawal juga harus via wire transfer. Kalau ingin murah karena jumlahnya relatif kecil maka bisa via kartu kredit, paypal, skrill atau neteller. Karena sudah terlanjur wire transfer, bisa ditanyakan ke customer support-nya untuk mengubah cara deposit dan withdrawal. Sebagai informasi ada broker yang mengganti biaya transfer untuk deposit via wire transfer hingga USD 20.