Martin Schwartz adalah seorang trader saham dan futures di Wall Street, AS. Ia mulai dikenal secara luas ketika menjuarai US Trading Championship pada tahun 1984. Berbeda dengan investor kawakan lainnya, Schwartz adalah seorang trader harian. Ia membuka dan menutup posisi tradingnya pada hari yang sama. Selain trading dengan dana pribadi, ia juga mengelola dana sejumlah klien
Dalam trading, Schwartz lebih bergantung pada analisa teknikal dibandingkan dengan fundamental. Selain itu, ia juga menulis buku mengenai trading dengan judul "Pit Bull: Lessons from Wall Street’s Champion Day Trader" yang menceritakan pengalaman jatuh-bangunnya sebagai trader saham di Wall Street.
Berhenti Kerja Untuk Fokus Jadi Trader
Martin Schwartz yang juga penggemar kuda ini memperoleh gelar MBA dari Columbia University pada tahun 1970 sebelum bekerja sebagai analis keuangan di E.F Hutton. Sambil bekerja ia juga trading dengan dana pribadi. Meski gajinya cukup tinggi, namun ia sering mengalami kesulitan ekonomi lantaran selalu rugi di pasar saham. "Saya tahu hal ini tidak bisa ditolerir. Saya tahu saya harus melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda. Saya mesti bekerja untuk diri sendiri dan berkonsentrasi penuh untuk itu. Saya mesti memutuskan jika ingin sukses sebagai trader di pasar saham," kata Martin Schwartz pada sebuah wawancara dalam buku "Market Wizards: Interviews With Top Traders".
Setelah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD100,000, ia mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya berkerja dan mencoba mengadu nasib di American Stock Exchange sebagai trader independen. Kali ini, Martin Schwartz memperbaiki cara tradingnya dengan lebih memperhatikan analisa teknikal dan sentimen pasar. Dalam waktu setahun dananya berkembang menjadi USD600,000, dan tahun berikutnya ia berhasil menggandakannya hingga mencapai USD1.2 juta.
Penggemar Trading Jangka Pendek
Meski Schwartz dikenal sebagai trader harian atau jangka pendek, tetapi ia sangat hati-hati dan mempertimbangkan dengan masak sebelum membuka sebuah posisi. "Seorang teman mengajarkan, ketika ada berita baik tetapi harga saham bergerak turun berarti pasar sedang sangat lemah. Sebaliknya ketika berita buruk tapi harga malah naik itu berarti sentimen pasar sedang tinggi," ucap Martin Schwartz yang pernah berdinas di Korps Marinir AS itu.
Karena begitu menyukai trading jangka pendek, Schwartz ikut berpartisipasi dalam U.S. Trading Championships pada tahun 1984 yang diselenggarakan oleh Stanford University, dimana setiap kontestan memulai dengan dana awal USD400,000. Ia berhasil menjadi juara setelah berhasil mencetak keuntungan rata-rata 210 persen dalam waktu empat bulan.
Apa nasehatnya bagi para trader? "Belajarlah untuk bisa menerima kesalahan dan kerugian. Jangan biarkan kerugian makin bertambah, cepat lakukan cut loss. Juga, jangan menaikkan position size hingga dua atau tiga kali sebelum modal Anda berlipat mejadi dua atau tiga kali lebih besar," kata Martin Schwartz yang sekarang trading di rumah pribadinya di Florida itu.
Para trader dan investor yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan investasi, menjadi konsultan, komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading, menulis buku, dan lain sebagainya. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan pandangan Martin Schwartz tentang kegigihannya bangkit dari kerugian dan memanfaatkan analisa teknikal serta sentimen pasar untuk mendukung trading jangka pendeknya.
Meski tak banyak, trader profesional yang menganut trading jangka pendek bukanlah Martin Schwartz seorang. Ada figur trader wanita sukses lain yang berkiblat pada sistem trading ini karena pandangan realistisnya akan terbatasnya kemampuan modal trader ritel. Siapakah dia? Bagaimana caranya meraih dan mempertahankan keberhasilan? Simak tipsnya dalam artikel: Tips Trading Jangka Pendek Dari Barbara Rockefeller.