Menabung adalah salah satu cara untuk bisa mendapatkan hasil dikemudian hari. Namun ternyata setelah dipertimbangkan dan dianalisis, menabung hanya akan merugikan diri Anda sendiri. Lho kok bisa? Ya benar, saat ini dunia telah banyak perubahan dalam segi ekonomi. Kekuatan finansial saat ini tidak ditetapkan secara paten untuk bertahan tanpa gelombang inflasi. Sudah banyak orang yang menabung di bank-bank, walaupun dapat memiliki bunga setiap bulannya, tetap tidak mampu menutupi dari gerusan inflasi.
1. Mencari Aset Investasi Yang Anti Inflasi
Itu artinya Anda harus mencari cara untuk melindungi aset Anda saat ini. Melindungi bukan berarti dibiarkan dan disimpan begitu saja. Uang Anda akan habis tidak karena diambil pencuri, bukan karena dimakan kutu, maupun terkena musibah. Namun lebih dari itu, uang Anda akan terlihat utuh, tapi nilainya akan terus tergerus oleh waktu.
Nah, misalkan Anda lari ke bentuk deposito bagaimana? Tetap saja deposito saat ini tidak mampu mengimbangi inflasi. Keuntungan yang Anda hasilkan deposito tidak akan mampu menutupi nilai yang hilang. Seperti contohnya Anda saat ini mendapat hasil dari deposito dengan hasil setara dengan 3 piring nasi beserta lauknya. Namun berjalannya waktu, hasil dari deposito hanya akan bisa mendapatkan 1 piring nasi beserta lauk. Hal inilah yang belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat awam pada umumnya.
2. Emas Sebagai Pelindung Kekayaan
Untuk menghindari kejadian seperti itu, Anda harus setidaknya melakukan investasi. Investasi akan memberi keuntungan yang lebih besar daripada deposito dan tabungan. Mengingat inflasi setiap tahun rata-rata mencapai 7%, dengan investasi keuntungan yang didapatkan akan melebihi dari pergerusan inflasi tersebut.
Sayangnya, investasi saat ini diprediksi tidak akan mampu mengimbangi inflasi di masa depan. Pergerusan nilai mata uang akan semakin besar. Hal ini akan cederung membuat suatu mata uang tak akan mampu memiliki nilai yang fix dan teratur.
Lalu yang benar bagaimana? Milikilah Emas atau mulailah untuk trading emas online di pasar forex dari sekarang. Seperti yang Anda ketahui, investasi emas adalah menjanjikan dan nilai logam mulia emas ini tidak mudah menurun dari masa ke masa dan cenderung naik. Pada tahun 1997, 1 gram emas hanya 23.000 rupiah, namun sekarang di tahun 2012, 1 gram emas mengalami kenaikan sampai 500 ribu.
3. Emas Menjadi Tameng Saat Tingkat Inflasi Tinggi
Bagi Anda yang saat ini memiliki kekayaan, maka Anda dapat membeli emas secara online lewat trading emas di pasar forex dan membeli emas berbentuk fisik untuk disimpan. Kenapa harus disimpan? Salah satu fungsinya adalah untuk mencukupi kebutuhan Anda di hari tua nanti tanpa bantuan orang lain. Anda saat ini sukses, dan hari tuanya lebih sukses lagi padahal sudah tidak bekerja. Nah, emas inilah yang mampu menjadikan aset Anda menjadi Anti Inflasi.
Sebagai contoh saja pada tahun 1997 harga sepeda motor sekitar 4,6 juta rupiah. Padahal saat itu harga emas per gramnya 23.000 rupiah. Maka Anda perlu sekitar 200 gram emas untuk membeli sepeda motor tersebut. Kini, bila Anda membeli sepeda motor dengan 200 gram, maka akan menjadi berlipat ganda dengan asumsi 1 gramnya 500 ribu rupiah. Hasilnya adalah 200 x 500.000 = 100 juta. Berarti Anda dapat membeli 6 -7 motor sekaligus. Bagaimana dengan 40 tahun lagi, tentu Anda sudah dapat membayangkan sendiri.
Kesimpulan
Perkembangan emas akan selalu menjadi trend dan satu-satunya alat anti inflasi. Ketika mata uang kertas tidak berlaku, ketika investasi lainnya tidak berjalan, maka emas akan menjadi kekuatan dunia dan alat ukur kekayaan seseorang. Bangunlah kerajaan penghasilan Anda dengan membekali emas dari sekarang. Semakin Anda memiliki banyak emas, semakin kaya di masa depan.
