EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,316.02/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 9 jam lalu, #Saham AS

Bank Sentral Inggris Nyatakan Siap Topang Ekonomi Inggris Pasca Brexit

Penulis

Gubernur BoE, Mark Carney, segera menggelar konferensi pers usai pengumuman menangnya suara untuk Inggris meninggalkan Uni Eropa. Pihaknya akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi perekonomian Inggris dari keputusan mengejutkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa hari ini.

Bank Sentral Inggris (BoE) pada hari Jumat (24/Juni) sore ini mengatakan bahwa pihaknya telah dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi perekonomian Inggris dari keputusan mengejutkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa hari ini. Hasil referendum yang memenangkan suara "Leave" ini dinilai akan menyebabkan gejolak di pasar finansial.

mark_carney


Meski Terkejut, Carney Nyatakan BoE Sudah Siap

"Bank Sentral Inggris telah dan akan terus mengawasi dengan ketat perkembangan (yang terjadi pada ekonomi setelah Brexit)" tutur Gubernur BoE, Mark Carney, dalam sebuah pernyataan setelah kampanye "kemerdekaan" Inggris dari Uni Eropa memicu kemerosotan Poundsterling hingga 10 persen serta "pertumpahan darah" dalam imbal hasil saham-saham pemerintah.

Sebelumnya, BoE telah mengatakan bahwa keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa -- yang akan mengurangi setengah dari pasar ekspor Inggris -- akan menyulitkan perekonomian negara tersebut. Akan tetapi, Brexit, menurut BoE juga dapat mendorong naik inflasi karena terpukulnya Poundsterling. Meski demikian, BoE akan makin sulit dalam membuat keputusan terkait suku bunga Inggris.

Mark Carney juga pernah mengatakan, perekonomian Inggris sudah melamban beberapa waktu mendekati referendum, dan Gubernur BoE Mark Carney mengatakan di bulan Mei lalu bahwa ada kemungkinan akan terjadi resesi teknikal, yang artinya kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut jika Inggris meninggalkan Uni Eropa.


Siapkan Suntikan Dana 250M Poundsterling

Meski demikian, pada hari Ini Inggris akhir memilih untuk hengkang dari Uni Eropa. Kendati mengungkapkan betapa Inggris akan memasuki ketidakpastian yang luar biasa setelah Brexit ini, Mark Carney tetap mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan menghadapinya.

BoE menekankan, para pembuat kebijakan siap menyuntikkan dana tunai miliaran Pound (250 Miliar) ke pasar demi menopang sistem finansial Inggris. Di samping itu, BoE juga menjelaskan bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan para pembuat kebijakan serta bank-bank sentral mancanegara untuk merancang langkah seiring dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

GBP/USD mulai bergerak naik menuju angka 1.3770 setelah menghujam level rendah 1.3224 beberapa saat setelah hasil referendum dirilis, yang sekaligus menjadi level terendah sejak tahun 1985.

267389
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.