EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 jam lalu, #Saham AS

Biden Effect Dorong Rupiah Tancap Gas Hingga 14,300

Penulis

Biden Effect memberikan dampak positif terhadap pergerakan Rupiah hari ini, meski ekenomi dalam negeri masuk resesi.

Seputarforex.com - Rupiah menguat dan diperdagangkan di kisaran 14,300 versus Dolar AS. Mengacu pada rilis Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs Dollar hari ini (06/November) berhasil menyentuh angka 14,321, yang merupakan pencapaian tertinggi sejak akhir Juni.

berita rupiah hari ini 6 November 2020

 

Investor Lebih Menantikan Kemenangan Biden

Faktor eksternal masih menjadi pendorong penguatan Rupiah, utamanya dari perkembangan pemilihan presiden (pilpres) AS. Berita mengenai potensi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan Presiden AS terus membayangi Dolar AS, sehingga mendorong sentimen positif ke aset berisiko seperti Rupiah.

Joe Biden saat ini mengumpulkan 264 suara elektoral dengan persentase 50.4 persen. Total suara yang diraihnya mencapai 71.966.936. Sedangkan Donald Trump mengumpulkan 214 suara elektoral dengan persentase 48 persen. Jumlah suara yang dikumpulkan Trump mencapai 68.552.058.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa pasar lebih menantikan kemenangan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, dibanding Donald Trump. Selain itu, ia juga memandang bahwa momentum penguatan Rupiah kemungkinan bertahan seiring dengan minat risiko pelaku pasar yang masih tinggi.

"Pasar lebih menyukai program Biden dibandingkan Trump karena Biden mengedepankan kolaborasi dengan negara-negara lain dibandingkan Trump yang lebih konfrontatif... Perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara ternyata tidak mencegah pasar mengantisipasi potensi kemenangan Biden di pemilu AS 2020 dengan masuk ke aset-aset berisiko," ujar Ariston sebagaimana yang dikutip dari Liputan6.

 

Berita Resesi Sudah Dianggap "Basi" Oleh Pelaku Pasar

Ariston menyebutkan bahwa peluang Rupiah untuk menguat akan terus berlanjut meski dibayangi masalah resesi ekonomi dalam negeri. Ia memandang bahwa resesi sudah dianggap "basi" oleh para investor. Pelaku pasar sudah mengantisipasinya jauh-jauh hari, sehingga fokus kini lebih tertuju pada bagaimana pemulihan ekonomi di kuartal IV-2020. Secara garis besar, Ariston memperkirakan Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14,300 hingga Rp14,450 per dolar AS.

Download Seputarforex App

294559
Penulis

Trading kripto sejak tahun 2015, sekarang telah menjadi seorang trader forex yang secara khusus menggunakan analisa teknikal untuk memproyeksikan pergerakan harga. Saat ini penulis bergabung dengan Seputarforex dan aktif menulis seputar konten-konten yang berkaitan dengan strategi trading, tips trading, money management, dan topik-topik terkait lainnya.