Seputarforex - Bank of Canada (BoC) tak mengubah suku bunga walaupun memberikan sinyal pengetatan moneter dalam beberapa pekan ke depan. Masalah inflasi yang mencapai rekor tertinggi dalam tiga tahun masih menjadi perhatian utama bank sentral Kanada tersebut.
Dalam statement kebijakan moneter yang dirilis Rabu (26/Januari) malam ini, Gubernur BoC Tiff Macklem membiarkan suku bunga acuan di level 0.25%. Akan tetapi, Macklem mencabut komitmen sebelumnya yang mengatakan bahwa suku bunga tak akan dinaikkan. Dengan perekonomian Kanada yang dinyatakan sudah pulih sepenuhnya dari pandemi, pernyataan tersebut ditaksir akan membuka peluang kenaikan suku bunga BoC paling cepat pada 2 Maret mendatang.
"Ke depan, Dewan Gubernur mengekspektasikan suku bunga perlu dinaikkan," demikian bunyi pernyataan kebijakan BoC.
Dalam wawancaranya dengan media pasca pengumuman BoC, Macklem kembali menegaskan bahwa kebijakan moneter BoC jelas sudah mengarah ke kenaikan suku bunga. Hanya saja, kapan dan seberapa cepatnya, baru akan diputuskan dalam rapat berikutnya. Hal itu bergantung pula pada perkembangan ekonomi dan oulook inflasi Kanada.
Kebijakan BoC dan pandangan Macklem kali ini dinilai lebih dovish daripada antisipasi pasar. Terdapat kesan bahwa bank sentral Kanada khawatir jika bulan ini belum menjadi waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga. Pasalnya, Kanada kembali disibukkan dengan infeksi COVID varian Omicron yang membuka peluang kebijakan lockdown baru. Dua provinsi terpadat di Kanada, Ontario dan Quebec, malah sedang terancam lockdown akibat tingginya kasus infeksi COVID-19.
USD/CAD Melemah
Setelah pengumuman kebijakan moneter BoC, Dolar Kanada terpantau masih lebih unggul daripada Dolar AS. Posisi Kanada sebagai salah satu produsen minyak dunia membuat CAD diuntungkan oleh kenaikan harga minyak yang saat ini mencapai level tertinggi tujuh tahun. Saat berita ini diturunkan, USD/CAD turun 0.22% ke 1.2598.
