EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,421.06/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 1 jam lalu, #Saham AS

Dolar Adem Ayem Seusai Rilis Notulen FOMC Juli

Penulis

Notulen FOMC terbaru tak memuat petunjuk hawkish yang jelas, sehingga gagal menggenjot reli dolar AS dalam pair-pair mayor.

Seputarforex - Pelaku pasar mencermati rilis notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC) 25-26 Juli 2023 yang diluncurkan tadi malam. Namun, notulen tersebut ternyata tak memuat petunjuk hawkish yang jelas dan gagal menggenjot reli greenback. Indeks Dolar AS (DXY) terus melenggang sideways di kisaran 103.50-an pada awal sesi Eropa hari Kamis (17/8/2023).

DXY Daily

Notulen FOMC mengungkap bahwa para pejabat The Fed menilai ada risiko kenaikan inflasi lagi, sehingga mereka mungkin harus menaikkan suku bunga lebih lanjut. Namun, mereka juga menegaskan perlunya berhati-hati dalam pengambilan keputusan berikutnya.

Sebagian peserta rapat melihat adanya "beberapa sinyal tentatif bahwa tekanan inflasi mereda" dan sempat menyarankan agar menunda kenaikan suku bunga. Kendati kalah suara dan FOMC tetap menaikkan bunga lagi pada Juli, mereka menekankan agar keputusan berikutnya tergantung pada data-data yang akan datang.

"Para peserta (rapat FOMC) umumnya mencatat (adanya) tingkat ketidakpastian yang tinggi mengenai efek kumulatif terhadap perekonomian dari pengetatan kebijakan moneter sebelumnya," demikian dipaparkan dalam notulen tersebut.

Perbedaan pendapat terlihat pula dalam komunikasi publik para pejabat The Fed akhir-akhir ini. Ketua The Fed Jerome Powell mengutarakan dukungannya bagi prospek kenaikan suku bunga lanjutan dalam konferensi pers seusai rapat FOMC terakhir. Namun, sejumlah pejabat The Fed lain belakangan ini mengimbau agar suku bunga dipertahankan pada tingkat saat ini saja. Beberapa pendukung suku bunga tetap itu antara lain Gubernur The Fed New York, John Williams, dan Gubernur The Fed Philadephia, Patrick Harker, yang sama-sama berstatus sebagai voting member dalam FOMC tahun 2023.

Perbedaan pendapat yang terungkap dalam rilis notulen FOMC kali ini memperkuat keraguan pasar terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed ke depan. Data CME Group menunjukkan bahwa peluang untuk skenario kenaikan suku bunga The Fed lagi dalam tahun ini kurang dari 40%.

Download Seputarforex App

299669
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.