EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Naik Secara Meyakinkan Jelang Pilpres AS

Penulis

Dolar AS naik dan mencapai level tertinggi satu bulan, ditopang aksi risk-off yang mencerminkan kekhawatiran pelaku pasar di tengah ketidakpastian Pilpres AS.

Seputarforex - Dolar AS mempertahankan penguatan pada perdagangan Asia awal pekan (02/November), di tengah antisipasi pelaku pasar terhadap hasil pemilihan Presiden AS pada hari Selasa besok. Pada saat berita diturunkan, Indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan USD terhadap mata uang mayor berada di kisaran 94.17, menguat 0.15 persen dari harga Open harian, dan memperpanjang reli bullish dari beberapa sesi perdagangan sebelumnya.

Dolar AS menguat

 

Pasar Khawatirkan Kisruh Pilpres AS

Investor berbondong-bondong beralih menuju safe haven Dolar AS karena isu Pemilihan Presiden membuat pasar gelisah. Biden boleh saja meraih suara terbanyak, tapi kemenangan kandidat Presiden sejatinya ditentukan oleh suara electoral di seluruh negara bagian. Sistem electoral collage inilah yang membuat ketidakpastian semakin meningkat.

Disamping itu, munculnya risiko tuntutan dari salah satu kandidat yang kalah turut membebani pergerakan aset berisiko di awal pekan. Investor tidak ingin berspekulasi lebih jauh sehingga memborong Dolar AS yang dipandang sebagai mata uang safe haven.

"Ketidakstabilan pasar keuangan dapat saja terus terjadi bahkan setelah Pemilu 3 November usai. Pasalnya, ada risiko tinggi kandidat yang mengalami kekalahan tidak mengakui hasil pemilu. Berkaca pada pemilu tahun 2000 silam yang memakan waktu sekitar 1 bulan untuk menyelesaikan perselisihan," kata seorang analis di Commonwealth Bank of Australia.

 

Corona Gelombang Dua Masih Menjadi Isu

Sementara itu, kasus Corona terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir di benua Eropa dan Amerika, merusak momentum pemulihan ekonomi global. Dalam laporan terbaru, kasus positif COVID-19 di Eropa telah menembus angka 10 juta pada akhir pekan lalu. Kondisi ini semakin memukul outlook perekonomian benua biru.

"Euro telah diterpa aksi jual skala besar sejak meningkatnya kasus baru COVID-19 yang memaksa beberapa negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris mulai memberlakukan lockdown. Disamping itu, kasus Corona di AS masih tinggi. Menurut kami, seiring berjalannya waktu, pelaku pasar akan terbiasa sehingga (hal ini) mungkin tidak banyak mempengaruhi pasar mata uang," ungkap Daisuke Uno, kepala strategi FX di Sumitomo Mitsui Bank.

Download Seputarforex App

294529
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.