Dolar AS mulai naik pada sesi perdagangan Rabu (23/Agustus) pagi ini, menjauhi level rendah terhadap Yen yang tersentuh pada malam hari tadi sembari pasar masih menantikan simposium para petinggi bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, guna mendapatkan petunjuk tentang kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
Rilis data pada Selasa malam kemarin menunjukkan, penjualan rumah single-family di AS naik melebihi perkiraan pada bulan Juli, mencapai level tertingginya dalam sembilan tahun terakhir karena kenaikan permintaan yang makin meluas. Data ini menjadi salah satu bukti cerahnya outlook pasar perumahan.
Pagi ini, Dolar AS naik 0.1 persen lebih tinggi ke angka 100.30 yen, setelah tertunduk ke bawah 100 yen malam tadi tepatnya di posisi 99.925. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap sekerajang mata uang-mata uang mayor, naik 0.1 persen ke angka 94.593.
Fokus Belum Teralihkan Dari Jackson Hole
Kabar bahwa Korea Utara menembakkan rudal kapal selam hanya memberikan sangat sedikt dampak pada pasar forex. Rudal tersebut melayang sekitar 300 mil (480 km) namun sudah meledak sebelum masuk ke Laut Jepang, demikian yang dilaporkan oleh Departemen Pertahanan AS. "Hal ini mungkin saja menjadi faktor untuk bertrading bagi sebagian orang, namun bukanlah faktor yang mayor," kata Mitsuo Imazumi, Kepala Ahli Strategi di Daiwa Securities.
Fokus utama pasar masih pada pidato Yellen di Jackson Hole, apakah mereka akan mendapatkan sinyal baru atau tidak. Menurut Imazumi, "Para pejabat penting (termasuk Wakil Ketua The Fed) bank sentral sudah memberikan pandangan mereka tentang suku bunga, pertanyaannya sekarang, apakah Ketua The Fed menyampaikan nada yang sama?"
EUR/USD kembali flat terhadap Dolar AS dan cenderung bergerak melandai di angka 1.1297, dari sebelumnya di angka 1,1304. Selasa sore kemarin, data ekonomi Prancis menunjukkan pertumbuhan yang secar amengejutkan tumbuh pesat dan mendukung aktivitas bisnis swasta Zona Euro selama bulan Agustus dan memperkuat Euro.
