EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 4 jam lalu, #Saham AS

Dolar Kian Perkasa Berkat Sinyal Hawkish The Fed

Penulis

.Dolar AS semakin menguat, berpijak pada komentar hawkish para pejabat The Fed yang meningkatkan ekspektasi percepatan tapering. Pelemahan Euro juga menjadi katalis.

Seputarforex - Dolar AS melanjutkan kenaikan di sesi perdagangan Senin (22/November) malam ini, berkat pernyataan para pejabat Federal Reserve AS yang menunjukkan sinyal percepatan laju tapering stimulus. Jumat lalu, Wakil Ketua The Fed Richard Clarida dan Gubernur Christopher Waller mengutarakan pernyataan senada, bahwa laju pengetatan moneter yang lebih cepat akan sesuai untuk pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi AS.

Dalam sebuah konferensi ekonomi di San Fransisco, Clarida mengatakan, "Saya akan mengawasi dengan seksama data yang kami dapatkan antara sekarang sampai dengan rapat pada bulan Desember. Mungkin memang sudah sesuai untuk mulai membicarakan kenaikan laju pengurangan stimulus dalam rapat tersebut."

Sedangkan di New York, Waller mengatakan, "Peningkatan yang cepat dalam sektor ketenagakerjaan dan data inflasi telah mendorong saya untuk cenderung memilih laju tapering yang lebih cepat, serta penghapusan akomodasi yang lebih cepat pula di 2022."

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS naik 0.40% ke 96.45, tertinggi sejak 16 Juli 2020. Menurut Joseph Capurso dari Commonwealth Bank, Dolar AS dapat memperpanjang reli pekan ini dan membentuk level tinggi baru di 2021. "Ronde inflasi yang kuat lainnya dapat memicu pasar untuk mengekspektasikan kenaikan suku bunga dalam (pertemuan) FOMC dan Dolar AS," kata Capurso.

dxy

Di sisi lain, benua Eropa yang kembali dilanda gelombang keempat infeksi COVID-19, turut membuka celah bagi penguatan Dolar AS terhadap Euro. Austria resmi memberlakukan kebijakan lockdown, sementara kenaikan kasus Corona di Jerman menyerang anak-anak yang belum dapat menerima vaksin dan lansia yang bahkan sudah menerima vaksin lengkap di awal tahun 2021. Hal ini membuat EUR/USD tertekan ke level terendah sejak 06 Juli 2020 dan diperdagangkan di 1.1238 saat berita ini ditulis.

"EUR/USD sedang terjun bebas dan sepertinya akan mendapatkan perhatian terbesar dari para klien yang mencari kesempatan untuk bermain di tengah pengetatan pembatasan sosial dan eskalasi (COVID) di penjuru Eropa," demikian komentar Chris Weston dari Pepperstone. "Bagi trader momentum, pengikut trend, dan taktis, short EUR masih menarik dalam hal ini."

Download Seputarforex App

296832
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.