EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,125.66   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Dolar Kian Tangguh, Harga Minyak Melemah

Penulis

Harga minyak menyentuh area terendah 3 minggu karena penguatan Dolar AS yang ditopang oleh prospek suku bunga tinggi. Selain itu, pasokan minyak Turki juga menjadi katalis.

Seputarforex - Harga minyak dunia kembali melemah pada perdagangan Eropa hari Selasa (03/Oktober). Minyak Brent melemah 0.31 persen pada kisaran $90.13 per barel, sementara minyak WTI bergerak pada kisaran $88.40 per barel atau melemah 0.2 persen secara harian.

Harga minyak melemah

"Harga minyak Brent turun menjadi sekitar $90 per barrel karena ditekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS dan menguatnya nilai tukar greenback yang mendominasi sentimen pasar selama beberapa hari terakhir," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Kurs Dolar melonjak hingga mencapai rekor tertinggi 10 bulan setelah pemerintah AS berhasil mencapai kesepakatan untuk menghindari shutdown. Dolar juga ditopang oleh rilis sejumlah data ekonomi AS yang semakin memperkuat prospek suku bunga The Fed.

Perlu diketahui, suku bunga tinggi berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi yang akan berimbas pada prospek permintaan minyak. Selain itu, kondisi suku bunga tinggi yang lebih lama berpotensi membuat penyimpanan persediaan minyak semakin mahal.

 

Pasokan Minyak AS Masih Ketat, Pasar Khawatirkan Irak

Data API (American Petroleum Institute) terbaru menunjukkan bahwa pasokan minyak dalam basis mingguan merosot sebesar 4.2 juta barel per 29 September. Sementara itu, laporan resmi dari pemerintah AS yang akan rilis besok diproyeksikan berkurang 500,000 barel.

Meski tingkat pasokan di AS masih menopang harga minyak, kondisi si Timur Tengah justru berisiko menjadi katalis bearish. Menteri Energi Turki belum lama ini mengatakan akan memulai kembali operasional pipa minyak dari Irak setelah ditangguhkan selama enam bulan. Kabar ini semakin membebani harga minyak karena potensi pemulihan pasokan dari Irak menuju Turki.

"Secara teori, berdasarkan ketentuan OPEC+, produksi (di luar Gulf Cooperation Council) akan tetap datar selama kuartal IV. Tetapi, faktor produksi minyak di Irak sejauh ini cenderung tidak pasti dan tingkat ekspor diperkirakan meningkat selama jalur pipa menuju Turki beroperasi sesuai rencana," kata analis BMI Research.

Download Seputarforex App

299821
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.