EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,421.06/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 6 menit lalu, #Saham AS

Dolar Menang Spekulasi Suku Bunga Jelang Data Tenaga Kerja

Penulis

Testimoni Ketua The Fed pada hari kedua lebih hati-hati, sehingga melemahkan dolar dan memfokuskan pasar kepada rilis data ekonomi AS berikutnya.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melandai pada kisaran 105.40 pada awal sesi Eropa hari Kamis (9/Maret), tetapi masih bertahan dekat rekor tertinggi tiga bulan yang tercapai kemarin. Kendati demikian, testimoni Ketua The Fed telah memperjelas selisih proyeksi suku bunga Amerika Serikat dengan beberapa bank sentral utama lain.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pernyataan yang sedikit lebih hati-hati dalam testimoni hari keduanya tadi malam. Ia tetap mengusung pesan bernada hawkish yang dituturkan dalam testimoni hari pertama, tetapi menegaskan lagi bahwa diskusi tentang skala dan jalur kenaikan suku bunga mendatang akan tergantung pada data-data ke depan.

"Powell mengakui bahwa keputusan (suku bunga) bulan Maret bergantung pada data," kata Thierry Wizman, pakar strategi FX dan suku bunga global di Macquarie, "Oleh karena itu, pertanyaan yang kita hadapi adalah apakah percepatan ekonomi (dalam data-data Amerika Serikat) bulan Januari merupakan deviasi temporer atau tren."

Kehati-hatian Powell membantu beberapa mata uang mayor lain untuk menarik napas sedikit dari tekanan greenback sembari menanti publikasi data-data ekonomi AS berikutnya. Beberapa pengumuman paling dekat antara lain data Klaim Pengangguran nanti malam, serta Nonfarm Payroll dan Tingkat Pengangguran AS besok. Jadwal perilisan beragam paket data terkait inflasi AS pada pekan depan juga bakal jadi sorotan.

Saat berita ditulis, USD/JPY jatuh 0.85% sampai kisaran 136.15 meskipun data GDP Jepang tadi pagi tercatat stagnan. EUR/USD juga merangkak tipis sekitar 0.25%, sedangkan GBP/USD naik 0.35% dan mata uang antipodean menguat 0.4%.

Terlepas dari itu, bayang-bayang dolar AS masih mendominasi pasar karena ekspektasi suku bunga The Fed tetap tinggi. Fed Funds Futures kini mengisyaratkan peluang hampir 70% untuk kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada rapat FOMC tanggal 21-22 Maret mendatang.

Bank of Canada (BoC) dan Reserve Bank of Australia (RBA) pekan ini mengambil sikap berlawanan dari The Fed. Rapat kebijakan BoC kemarin mempertahankan suku bunga pada tingkat 4.5% dan menegaskan niat untuk tidak mengubahnya selama beberapa bulan ke depan. Dengan demikian, BoC resmi menjadi bank sentral mayor pertama yang menyetop siklus pengetatan moneternya pasca-pandemi.

Gubernur RBA Philip Lowe kemarin juga mengungkapkan niat untuk menghentikan siklus dalam waktu dekat. Suku bunga acuan Australia kemungkinan tak dinaikkan lagi mulai April.

Download Seputarforex App

299117
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.