EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,439.35/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 5 jam lalu, #Saham AS

Dolar Tertekan Data CPI AS Dan Kenaikan Suku Bunga Turki

Penulis

Dolar AS melemah karena CPI AS yang di bawah ekspektasi dan meredanya kekhawatiran di negara berkembang pasca kenaikan suku bunga Turki.

Seputarforex.com - Hingga sesi perdagangan Jumat (14/Sep) siang ini, Dolar AS masih tertekan terhadap mata uang-mata uang mayor. Selain karena lemahnya data inflasi AS yang dirilis kemarin malam, mengendurnya krisis di Turki pasca kenaikan suku bunga, menjadi faktor yang turut membebani kenaikan Dolar AS.

 

dolar-as

 

CPI AS Di Bawah Ekspektasi

CPI AS bulan Agustus, data inflasi yang digunakan sebagai salah satu referensi bagi The Fed untuk mempertimbangkan penyesuaian Rate, hanya naik 0.2 persen, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0.3 persen. Mengenai hal ini, Masafumi Yamamoto, pakar forex dari Mizuho Securities in Tokyo, mengungkapkan bawah, "Faktor utama yang melemahkan Dolar AS adalah lemahnya CPI."

 

Kenaikan Suku Bunga Turki Legakan Pasar

Para investor juga melepaskan Dolar AS setelah kekhawatiran krisis Turki mereda. Bank sentral negara pimpinan Tayyip Erdogan tersebut akhirnya menaikkan Rate sebanyak 625 basis poin menjadi 24 persen, demi mengembalikan kepercayaan terhadap mata uang Lira.

Sebelumnya, tindak pengetatan moneter semacam ini menjadi polemik antara bank sentral dengan jajaran pemerintahan Erdogan. Pasalnya, presiden Erdogan telah menyatakan bahwa dirinya sangat menentang suku bunga tinggi.

Kebijakan moneter tersebut memunculkan asumsi pasar, bahwa bank sentral Turki telah memperoleh kembali independensinya dari campur tangan Erdogan. Namun, pengamat pasar negara berkembang masih sangsi akan hal tersebut.

"Kenaikan suku bunga Turki memang patut dipuji, tetapi pokok permasalahan ke depan adalah tentang bagaimana Presiden Erdogan akan memandang pengetatan moneter ini," kata Kota Harayama, ekonom pasar negara berkembang untuk SMBC Nikko Securities.

"Terlalu naif jika berasumsi jika Erdogan akan terus menghormati independensi bank sentral. Bank sentral Turki akan kehilangan kredibilitasnya lagi, dan kenaikan suku bunganya akan sia-sia jika kebijakan moneter dicampur-adukkan dengan politik."

 

Dolar AS Melemah, Lira Turki Menguat Pesat

Indeks Dolar turun ke level 94.48 saat berita ini ditulis, kian jauh dari level 94.90 yang tercapai kemarin. EUR/USD naik tipis 0.05 persen ke $1.1695, menambah kenaikan 0.5 persen yang tercapai kemarin malam pasca kebijakan moneter ECB.

Sedangkan Lira mulai melemah setelah melonjak lebih dari 4 persen merespon kenaikan suku bunga Turki. Saat berita ini ditulis, USD/TRY diperdagangkan di angka 6.129, dari level 6.4632 yang tercapai sebelum pengetatan moneter bank sentral.

 

usdtry

285300
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.