EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,417.06/oz   |   Silver 31.68/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 7 jam lalu, #Saham AS

Ekspektasi Jeda Rate Hike ECB Benamkan Euro

Penulis

Euro melemah terhadap Dolar AS karena perbedaan sentimen pasar terhadap prospek kebijakan ECB dan The Fed.

Seputarforex - Mata uang Euro melemah hingga mencapai level terendah 2 bulan pada hari Jumat (25/Agustus). EUR/USD tertekan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan menjeda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Euro Tertekan

Pembuat kebijakan ECB semakin khawatir terhadap melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi kawasan, sehingga mereka mulai mempertimbangkan momentum yang tepat untuk melakukan jeda rate hike.

Data terbaru menunjukkan bahwa sentimen bisnis Jerman terus terpuruk dalam empat bulan terakhir. Selain itu, inflasi Zona Euro mengalami pelemahan selama dua bulan beruntun dan mengurangi tekanan pada ECB untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Sejumlah pakar khawatir jika Zona Euro akan ke jurang resesi dalam tahun ini.

 

Dolar Masih Didukung Prospek Suku Bunga The Fed

Berkebalikan dari Euro, Indeks Dolar AS (DXY) melaju naik hingga mencapai kisaran tertinggi sejak Juni pada area 104.31. Penguatan Dolar dilandasi oleh antisipasi pasar akan pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole.

"Kami memperkirakan Powell akan melanjutkan kenaikan suku bunga setelah jeda pada beberapa pertemuan terakhir. Sementara itu, pasar kurang yakin dengan peluang pengetatan kebijakan ECB lebih lanjut yang membuat Euro melemah terhadap greenback," kata Jeremy Stretch, kepala strategi mata uang di CIBC.

Sebagian besar analis memperkirakan suku bunga The Fed akan tetap berada di atas 5 persen hingga Juni 2024. Penurunan suku bunga sebesar 100 bps kemudian diekspektasikan berlangsung pada paruh kedua tahun depan. Proyeksi ini lebih hawkish dari perkiraan sebelumnya yang mengharapkan penurunan suku bunga hingga 130 bps.

"Pasar akan menyambut pidato Powell dengan bias hawkish... probabilitas kenaikan suku bunga The Fed bulan depan telah meningkat dari 10% menjadi 20% hanya dalam kurun waktu sepekan terakhir," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannouckburn Global Forex.

Download Seputarforex App

299704
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.