EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,162.95   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 6 jam lalu, #Saham AS

Sterling Melemah Seiring Dengan Rumitnya Proses Brexit

Penulis

Dampak Brexit muncul lagi seiring dengan rumitnya proses Brexit karena terjadi perbedan pendapat dari para pejabat penting Inggris. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan mata uang pound sterling kembali berada di bawah tekanan.

Hasil referendum Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa pada tanggal 23 Juni lalu membuat kekacauan pada perekonomian global dan menyebabkan kerugian besar pada aset global. Ketakutan terhadap dampak Brexit semakin terlihat seiring meluasnya kekhawatiran kalau Inggris akan kehilangan akses pada pasar tunggal Eropa dan menemui hambatan terkait imigrasi. Kondisi tersebut kemudian menyebabkan mata uang pound sterling tetap berada di bawah tekanan.

Brexit

Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD terpantau menurun dan berada di level rendah yakni di 1.2945. Sementara itu, mata uang negara Inggris ini juga mengalami penurunan terhadap euro dengan pair EUR/GBP diperdagangkan di kisaran level harga 0.8687.

 

Alotnya Proses Brexit

Menteri Luar Negeri Skotlandia, Fiona Hyslop, adalah pejabat pemerintahan yang kemarin baru saja memberikan pernyataan dalam pertemuannya dengan Menteri Urusan Brexit, David Davis. Hasil pertemuan itu menunjukkan bahwa pemerintah Inggris sendiri sedang menghadapi perbedaan pendapat yang cukup tajam terkait proses pengurusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Alotnya proses Brexit tersebut mendorong ketakutan terhadap Brexit kembali dan mengurangi minat investor terhadap mata uang pound sterling. Di samping itu, kondisi ini juga menambah sentimen negatif pada pasar dan menyebabkan sterling menurun kembali ke level rendah 30 tahun. Padahal pada awal bulan ini, Sterling mampu meningkat sebesar lima persen terhadap dolar AS seiring dengan rilis data perekonomian Inggris yang mengindikasan kondisi ekonomi disana mulai membaik dan tidak seburuk yang ditakutkan sebelumnya.

Selain kedua Menteri tersebut, ada Menteri Perdagangan Internasional, Liam Fox yang juga termasuk pejabat penting dalam merencanakan hubungan Inggris dengan Uni Eropa pasca Brexit. Dalam pidatonya di agenda acara World Trade Organization hari Selasa ini, Liam Fox kemungkinan akan menyinggung tentang penarikan diri Inggris dari pasar tunggal Eropa.

273253
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.