EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 3 jam lalu, #Saham AS

Invasi Rusia Ke Ukraina Sedikit Kalem, EUR/USD Menguat

Penulis

EUR/USD naik seiring dengan melunaknya invasi Rusia ke Ukraina hari ini. Meski demikian, ketidakpastian masih menghantui di tengah ancaman sanksi impor energi.

Seputarforex - Euro memantul naik dari level terendah 22-bulan di sesi perdagangan Selasa (08/Maret) malam ini. Setelah turun lebih dari tiga persen sejak 24 Februari, EUR/USD kini naik tipis 0.23% dan diperdagangkan di 1.08787.

eurusd

Rusia belum menghentikan serangan yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina meski perundingan tahap tiga sedang berlangsung hari ini. Akan tetapi, invasi Beruang Merah dinilai sedikit lebih kalem karena pemerintah Ukraina masih diberi kesempatan untuk mengungsikan warganya dari kota-kota yang sudah dikepung pasukan Rusia.

Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, mengancam akan menghentikan suplai gas ke Eropa jika blok Barat berani memberi sanksi pada sektor impor energi Rusia. Novak memperingatkan bahwa hal itu dapat membuat harga minyak tembus $300 per barel.

Pernyataan tersebut merespon kabar mengenai Presiden AS Joe Biden yang kemungkinan bakal mengumumkan larangan impor minyak Rusia dalam waktu dekat. Jika diberlakukan, maka impor tahunan minyak AS dari Rusia bisa terpotong 8%. Sejauh ini, sanksi Barat pada Rusia masih dititikberatkan pada sektor perbankan dan jaringan finansial.

Outlook ekonomi Eropa sendiri menjadi suram sejak Rusia menginvasi Ukraina. Pasalnya, Eropa mengimpor sekitar 40 persen kebutuhan gas alam dan 25 persen kebutuhan minyaknya dari Rusia. Kenaikan harga energi dan sejumlah barang dikhawatirkan akan semakin memicu stagflasi.

 

Volatilitas EUR/USD Meningkat Tajam

Euro melemah karena mata uang tersebut termasuk merupakan mata uang dengan risiko tinggi dan paling dekat dengan area yang sedang berkonflik. Dalam situasi konflik geopolitik, mata uang safe haven seperti Dolar AS, Franc Swiss, dan Yen menjadi aset yang paling dicari.

Untuk beberapa waktu ke depan, para trader akan menganalisis EUR/USD lebih banyak dari segi teknikal, karena dari segi fundamental terlalu tak pasti. Volatilitas pasangan mata uang tersebut diprediksi akan meninggi dalam trend yang choppy. Secara umum, volatiltas EUR/USD sekarang ini sudah meningkat pesat ke level tertinggi sejak April 2020.

"Price Action tampak merefleksikan terbangunnya kekhawatiran atas perlambatan atau resesi yang lebih tajam dalam ekonomi global, di balik gejolak harga energi," kata analis mata uang di MUFG seperti yang dikutip Reuters.

Download Seputarforex App

297433
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.