EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 2 jam lalu, #Saham AS

Isu Nuklir Mencuat, Dolar AS Loncat Jelang Rilis Data NFP

Penulis

Kurs dolar AS terdukung oleh tingginya permintaan atas aset safe haven yang dikombinasikan dengan testimoni hawkish Powell menjelang rilis data NFP nanti malam.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) dibuka meloncat ke kisaran 98.00 dalam perdagangan hari Jumat ini (4/Maret), terus melaju dalam rentang tertinggi sejak Juni 2020. Testimoni hari kedua Ketua The Fed Jerome Powell kembali mendukung prospek kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin, sehingga mengukuhkan dolar AS. Sebaliknya, euro sang rival utama justru terus tertekan oleh perang Rusia-Ukraina.

DXY Daily

Rusia dan Ukraina kemarin menyepakati pembentukan "koridor kemanusiaan" dan membuka kemungkinan gencatan senjata terbatas untuk mengakomodasi warga sipil yang hendak melarikan diri. Namun, ketegangan belum mereda. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tadi pagi menuduh Rusia sengaja menembaki PLTN Zaporizhzhia dan menimbulkan kebakaran pada fasilitas publik berisiko tinggi tersebut.

Meski kebakaran Zaporizhzhia telah berhasil dipadamkan, Zelensky mengingatkan ada 15 reaktor nuklir di Ukraina. Jika salah satu saja meledak, tragedi Chernobyl kemungkinan terulang.

Situasi ini semakin memperburuk kurs euro dan rubel, sekaligus menjaga harga komoditas energi bertahan pada rekor tinggi. Dolar Komoditas tetap tangguh, karena tingginya kekhawatiran pasar terhadap pasokan beragam komoditas di tengah perang. Sementara itu, dolar AS terdukung oleh tingginya permintaan atas aset safe haven yang dikombinasikan dengan testimoni hawkish Powell.

Kurs dolar AS yang sudah tinggi saat ini menempatkannya pada posisi rentan terkoreksi jika rilis data Non-farm Payroll (NFP) nanti malam tak sebaik ekspektasi. Namun, sebagian analis masih cenderung optimistis terhadap greenback.

"Dolar berada dalam alur yang signifikan saat ini, diuntungkan dari arus safe haven dan kondisi ekonomi AS yang solid," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions, "Data minggu ini telah benar-benar bullish (bagi USD)... jadi jika kita melihat pertumbuhan lapangan kerja (Amerika Serikat) yang kuat ditambah dengan minyak yang memperburuk inflasi, kami pikir itu akan menjaga peluang kenaikan suku bunga Fed dalam jumlah besar."

"Krisis Ukraina telah benar-benar melonjakkan minyak, dan kami menilai itu sungguh menjadi sumber kelemahan signifikan bagi euro dan sumber kekuatan utama untuk mata uang komoditas," tambah Manimbo.

https://www.seputarforex.net/artikel/dapatkan-info-trading-dalam-genggaman-gratis-236394-31

297413
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.