Dolar Australia tenggelam terhadap Dolar AS di hari Jumat ini setelah salah seorang anggota Bank Sentral Australia (RBA), John Edwards, mengatakan bahwa akan lebih baik jika mata uang Australia berada pada level 0.65-an terhadap Dolar AS.
Komentar tersebut berhasil menundukkan Aussie terhadap Greenback, dengan AUD/USD yang tumbang di kisaran 0.74 persen ke angka 0.7104 di hari Jumat siang di Sydney, dari angka 0.7158 dalam penutupan di sesi perdagangan New York di hari Kamis, melonggar dari angka 0.7140 sebelum komentar Edward.
RBA Nyaman Dengan Dolar Australia Yang Lemah
Dalam wawancaranya dengan Dow Jones/Wall Street Journal, Edwards mengatakan bahwa bank sentral tersebut akan merasa lebih nyaman jika AUD/USD berada di angka 0.6500 saja. Komentar tersebut mengingatkan pasar pada wawancara dengan Gubernur RBA, Glenn Stevens, pada bulan Desember 2014, dimana kala itu, Stevens mengatakan pada para wartawan bahwa angka 0.75 akan menjadi level yang diinginkan oleh bank sentral.
Perekonomian Australia menghadapi masalah besar sejak mengalami penurunan investasi pertambangan di tengah perekonomian global yang tidak menentu. Akan tetapi, transisi perekonomian sudah dibuat longgar oleh RBA, salah satunya adalah dengan mendepresiasi Dolar Australia dalam beberapa tahun terakhir.
Edward juga mengatakan bahwa apabila level Dolar Australia memang benar-benar disetir oleh harga komoditas, maka mata uang tersebut seharusnya ikut melemah. Dolar Australia telah terapresiasi sekitar 4 persen terhadap Dolar AS sebulan lalu karena pasar yang masih meyakini bahwa The Fed akan sulit menaikkan suku bunganya tahun ini.