EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 1 jam lalu, #Saham AS

NFP Cemerlang, Dolar Terbang Meski Pengangguran Meningkat

Penulis

Nonfarm Payroll (NFP) membukukan tambahan pekerjaan sebanyak 187k pada Agustus 2023, lebih tinggi dibandingkan estimasi konsensus maupun data sebelumnya.

Seputarforex - Serangkaian data tenaga kerja AS yang dirilis hari ini (1/September) menunjukkan situasi mixed. Kendati demikian, Dolar AS memperoleh sokongan dari kenaikan angka Nonfarm Payroll (NFP). Indeks Dolar AS (DXY) langsung melonjak lebih dari 0.5% sampai 104.17, sementara greenback melumpuhkan rival-rivalnya di pasar forex.

DXY Daily

Nonfarm Payroll membukukan tambahan pekerjaan sebanyak 187k pada Agustus 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan 157k pada periode sebelumnya, sekaligus mengungguli estimasi konsensus yang dipatok pada 170k.

Rincian lain dalam paket data ini kurang menggembirakan. Tingkat pengangguran AS meningkat drastis dari 3.5% menjadi 3.8%, padahal konsensus sebelumnya mengharapkan angkanya tetap. Pendapatan rata-rata perjam juga melemah dari 4.4% menjadi 4.3% dalam basis tahunan.

Beberapa situasi khusus melatarbelakangi anomali dalam data-data ini. Pertama, mogok kerja terorganisir melibatkan lebih dari 16,000 artis Hollywood yang tergabung dalam Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) sejak pertengahan Juli lantaran sengketa dengan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP). Kedua, Yellow --salah satu perusahaan transportasi terbesar di AS-- mengajukan pailit Chapter 11 pada awal Agustus dan mem-PHK sekitar 30,000 karyawannya.

Situasi-situasi tersebut mengakibatkan tingkat pengangguran AS melesat, meskipun penciptaan pekerjaan baru juga cukup kuat. Pelaku pasar makin yakin bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunga pada bulan September di tengah perkembangan ini. Namun, masih ada harapan untuk satu kali kenaikan suku bunga lagi setelah September.

"Pasar bereaksi positif terhadap data ketenagakerjaan itu," kata Alex McGrath, CIO di NorthEnd Private Wealth in Greenville South Carolina, sebagaimana dilansir dari Reuters, "Apakah data itu akan menggugah The Fed? Kami tak yakin."

"(Tapi) kami yakin kita akan mendapatkan kenaikan (suku bunga) lagi tahun ini karena apa yang kami lihat di pasar komoditas," lanjut McGrath, "Kenaikan dalam harga-harga komoditas ini menandakan inflasi akan terus bercokol, dan bagi kami, hal itu membutuhkan kenaikan suku bunga lagi kelak."

Download Seputarforex App'

299735
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.