EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,425.82/oz   |   Silver 31.86/oz   |   Wall Street 39,855.92   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 11 jam lalu, #Saham AS

Notulen FOMC: Mayoritas Anggota Setujui Rate Hike Lanjutan

Penulis

Sebagian besar anggota The Fed sepakat jika kenaikan suku bunga masih diperlukan pada rapat kebijakan selanjutnya. Dolar bullish merespon kabar ini.

Seputarforex - Notulen rapat FOMC bulan Juni mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat The Fed mendukung kenaikan suku bunga kembali pada pertemuan mendatang. Data ini dipublikasikan pada hari Kamis (07/Juli) dini hari tadi dan memicu kenaikan Dolar AS. Indeks Dolar (DXY) saat ini diperdagangkan menguat di kisaran 103.35.

Notulen FOMC: Mayoritas Pejabat The Fed Setujui Rate Hike Lanjutan

Meski memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan lalu, para pembuat kebijakan The Fed mencermati jika inflasi tinggi masih mengkhawatirkan, sehingga timbul urgensi untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.

"Hampir semua peserta rapat dalam proyeksi ekonomi mereka mencatat perlunya rate hike tambahan dan target suku bunga untuk tahun 2023 akan disesuaikan," tulis notulen FOMC.

Menariknya, sejumlah anggota FOMC mengatakan bahwa sebagian besar dampak kenaikan suku bunga yang dilakukan selama ini mungkin telah terwujud, namun efeknya tidak begitu signifikan dalam menurunkan inflasi.

Dalam minggu-minggu awal setelah pertemuan bulan Juni, Ketua The Fed Jerome Powell sudah berulang kali menyampaikan pernyataan hawkish. Ia mengkonfirmasi jika kebijakan moneter saat ini tidak cukup ketat sehingga peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang masih terbuka.

Rencana kenaikan suku bunga lanjutan sejatinya telah diantisipasi pasar. Pasalnya, The Fed telah mengubah proyeksi tingkat suku bunga terminal dari 5.1 persen menjadi 5.6 persen pada pertemuan FOMC bulan lalu. Dengan demikian, pasar memperkirakan bank sentral AS itu setidaknya akan melakukan dua kali rate hike hingga akhir tahun.

CME FedWatch masih menunjukkan probabilitas sebesar 86 persen untuk kenaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan 25-26 Juli mendatang. Tingkat peluang tersebut bahkan masih kokoh meskipun data inflasi PCE akhir pekan lalu sedikit mengecewakan. Analis memperkirakan Dolar AS akan bertahan dalam bias bullish selama prospek suku bunga The Fed terjaga.

Download Seputarforex App

299542
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.