EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,421.06/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 3 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 4 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 6 menit lalu, #Saham AS

Penjualan Ritel AS Beragam, Dolar Masih Tertekan

Penulis

Data penjualan ritel AS terkini tak mengusik ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat, sehingga dolar AS cenderung sideways.

Seputarforex - Momentum bearish dolar AS mereda dalam perdagangan pekan ini, tetapi pergerakannya masih cenderung menurun. Indeks Dolar AS (DXY) bergerak sideways dekat ambang psikologis penting pada 100.00 seusai rilis data penjualan ritel AS hari ini (18/Juli), sementara pelaku pasar mengumpulkan referensi baru untuk memprediksi manuver Federal Reserve berikutnya.

DXY Daily

Penjualan ritel AS tercatat hanya tumbuh 0.2% pada bulan Juni. Padahal, konsensus sebelumnya mengharapkan pertumbuhan sama dengan bulan Mei sebesar 5%. Penjualan ritel inti juga lesu dengan laju 0.2% saja, lebih lemah daripada estimasi konsensus yang sebesar 0.3%.

Pertumbuhan penjualan ritel bulanan yang lemah berdampak pada menurunnya data tahunan. Penjualan ritel tahunan untuk semua kelompok barang tercatat turun dari 1.96% menjadi 1.49%, meleset dari estimasi konsensus yang sebesar 1.60%.

Hanya satu data yang mengalami kenaikan, yakni data penjualan ritel yang mengecualikan barang otomotif, BBM, bahan bangunan, dan layanan kuliner. Data ini tercatat naik 0.3% secara aktual dibandingkan 0.0% dalam proyeksi konsensus.

Bipan Rai, Kepala Strategi FX Amerika Utara di CIBC Capital Markets, mengatakan bahwa data penjualan ritel utama yang meleset dari ekspektasi itu membuktikan adanya kemajuan dalam upaya The Fed melawan inflasi. Kemajuannya cukup besar hingga berdampak pada permintaan domestik dan Produk Domestik Bruto (GDP) Amerika Serikat. Akan tetapi, perkembangan tersebut belum mengusik ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.

Data terkini menunjukkan pelaku pasar masih sepenuhnya yakin The Fed bakal menaikkan bunga sebanyak 25 bps pada rapat FOMC tanggal 25-26 Juli. Namun, tidak ada harapan besar untuk kenaikan lebih lanjut. Data yang sama menunjukkan bahwa pasar memperkirakan The Fed bakal memangkas suku bunga pada akhir tahun.

Kinerja dolar AS kini terpantau beragam. GBP/USD bertahan pada kisaran tertinggi multibulan dekat 1.3100 selama tiga hari beruntun. Sementara itu, USD/JPY terus tertekan pada kisaran 138.50-an.

Dolar AS menguat dalam beberapa pasangan mata uang mayor lain. EUR/USD sempat mencetak level tertinggi baru sejak Februari 2022, tetapi kemudian terpukul mundur oleh pernyataan pejabat ECB yang bernada dovish. AUD/USD berupaya menggeliat pada kisaran 0.6830-an, tetapi masih terbebani oleh data ekonomi China dan notulen rapat RBA yang mengecewakan.

Download Seputarforex App

299578
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.