EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.36/oz   |   Silver 32.46/oz   |   Wall Street 39,811.58   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 16 jam lalu, #Saham AS

Poundsterling Dibuka Lemah, Respon Teror London Bridge

Penulis

Teror London Bridge terjadi hanya beberapa hari jelang Pemilu Inggris. GBP/USD diperdagangkan di kisaran 1.2865, setelah sempat menyentuh low di 1.2854.

Seputarforex.com - Belum kering luka korban bom Manchester, Inggris kembali dilanda teror. Hari Minggu (04/Jun) kemarin, sebuah truk maut dengan sengaja menabrak kerumunan orang di London Bridge sehingga menyebabkan sedikitnya 7 orang tewas dan puluhan luka-luka. Poundsterling menanggapi hal ini dengan dibuka melemah pada sesi perdagangan Senin (05/Juni) pagi.

london-bridge

Sterling merosot 0.3 persen terhadap Dolar AS. GBP/USD diperdagangkan di kisaran 1.2865, setelah sempat menyentuh low di 1.2854. Pada hari Jumat lalu, GBP/USD naik ke angka 1.2904 setelah data NFP AS dilaporkan meleset dari ekspektasi. EUR/GBP diperdagangkan di angka 0.8759, mencapai puncak setelah menyentuh low 0.8695 di akhir pekan.

Insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari sebelum Pemilu Inggris digelar 8 Juni esok, dan menjadi yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Para trader juga menunggu hasil polling opini terbaru terhadap PM Theresa May pasca peristiwa teror ini.

Poundsterling terombang-ambing dalam dua minggu terakhir akibat polling opini yang menunjukkan persaingan ketat antara May dan rivalnya. Apabila hasil pemilu besok menunjukkan bahwa tidak ada satu partai pun yang dapat memenangi pemilu secara langsung, maka ketidakpastian akan bertambah masif. Rencananya, sebelas hari setelah Pemilu Inggris akan menjadi hari permulaan negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).


Pound Waspadai Ancaman Ketidakpastian

"Dalam jangka yang lebih menengah, kami masih waspada terhadap Pound," kata Daniel Been, Ahli Forex dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. yang berbasis di Sydney. "Bahkan meskipun Pemilu akan digelar pekan ini, masih ada sejumlah ketidakpastian yang mengiringi Brexit, khususnya dengan partai mana akhirnya negosiasi dengan Uni Eropa nanti akan dilaksanakan. Sementara itu, perekonomian (Inggris) pun melambat."

Analisis lain yang dikutip oleh Bloomberg datang dari Adam Cole, Kepala Strategi Forex di Royal Bank of Canada. Menurutnya, ada aturan yang sangat simpel mengenai kondisi mata uang Inggris saat ini: Makin besar suara untuk Partai Konservatif, maka makin positif untuk Sterling.

279182
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.