EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 155.850   |   GBP/USD 1.247   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,320.91/oz   |   Silver 27.92/oz   |   Wall Street 39,017.75   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 1 hari, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Powell The Fed Tak Yakin Bunga Sudah Cukup Tinggi

Penulis

Pernyataan Jerome Powell mengerek kurs USD terhadap sebagian besar mata uang mayor. Namun, reli Indeks Dolar AS macet pagi ini.

Seputarforex - Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa para pengambil kebijakan "tidak yakin" suku bunga sudah cukup tinggi untuk mencapai target inflasi yang diinginkan. Pernyataan hawkish itu mengerek kurs USD terhadap sebagian besar mata uang mayor pada akhir sesi New York. Namun, reli Indeks Dolar AS (DXY) macet pada kisaran 105.90 saat berita ditulis pada sesi Asia hari ini (10/November).

DXY Daily

"FOMC berkomitmen mencapai posisi kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen dari waktu ke waktu; kami tidak yakin bahwa kami telah mencapai posisi itu," kata Powell dalam pidatonya dalam sebuah konferensi yang diadakan IMF di Washington.

Powell menegaskan bahwa inflasi masih "jauh di atas" target The Fed. Ia dan rekan-rekannya akan menjaga kebijakan moneter tetap ketat hingga mereka benar-benar berhasil menurunkan inflasi ke target 2 persen secara berkelanjutan. Ia mengakui pula adanya beragam risiko yang dapat menyesatkan mereka ke depan, sehingga menekankan pentingnya kehati-hatian.

"Jika diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut, kami tidak akan ragu untuk melakukannya," imbuh Powell, "Namun, kami akan terus bergerak dengan hati-hati, sehingga memungkinkan kami mengatasi risiko disesatkan oleh data beberapa bulan yang bagus, dan risiko pengetatan yang berlebihan."

Pernyataan Powell tidak mampu mengubah keyakinan pasar bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Data CME Group menunjukkan peluang kurang dari 10% untuk kenaikan suku bunga The fed pada rapat FOMC tanggal 12-13 Desember mendatang.

Peluang untuk kenaikan suku bunga pada Januari 2024 cuma naik sedikit dari 19% menjadi 25%. Sementara itu, pelaku pasar tetap berspekulasi The Fed bakal mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun depan. Analis berpendapat Powell sebenarnya tidak menyampaikan wacana baru.

"Saya tidak berpikir Powell mengatakan sesuatu yang baru secara signifikan, tapi saya pikir pasar menganggap komentarnya agak hawkish. Saya juga berpikir pasar suku bunga masih agak gelisah setelah lelang, sehingga yield lebih mudah meningkat," kata Vassili Serebriakov, pakar strategi FX di UBS New York, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Pemerintah Amerika Serikat menggelar lelang obligasi bertenor 30 tahunan kemarin, tetapi media massa melaporkan minat beli sangat lemah untuk obligasi jangka panjang tersebut. Akibatnya, terjadi kenaikan pada yield obligasi AS dengan beragam maturitas. Dolar AS biasanya menguat saat yield obligasi meningkat.

Download Seputarforex App

299943
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.