EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,417.06/oz   |   Silver 31.68/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 6 jam lalu, #Saham AS

PPI China Jeblok, Inflasi Konsumen Melambat

Penulis

Rilis data PPI dan CPI sama-sama kurang memuaskan pagi ini. Hal itu memicu spekulasi pelonggaran kebijakan oleh pemerintah China.

Seputarforex - Pada hari Senin (10/Juli), Biro Statistik Nasional China merilis data Inflasi Produsen (PPI) yang merosot 5.4 persen secara tahunan pada bulan Juni. Hasil ini lebih buruk ketimbang ekspektasi penurunan 5.0 persen. Secara historis, PPI China telah melemah 9 bulan berturut-turut dan mencapai level terburuk sejak Desember 2015.

PPI China Jeblok, Inflasi Konsumen Kian Melambat

Permintaan pasar domestik dan luar negeri yang melemah memperburuk kinerja PPI China dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan dalam bahan produksi terakselerasi karena harga processing, bahan baku, dan ekstraksi yang melemah lebih cepat. Di saat yang sama, harga barang konsumsi jatuh beriringan dengan harga makanan.

 

Inflasi Konsumen Juga Menurun, Pasar Antisipasi Tambahan Stimulus

Data Inflasi Konsumen (CPI) merosot 0.2 persen secara bulanan (Month-over-Month) pada bulan Juni. Padahal, konsensus memperkirakan CPI China akan stagnan setelah turun 0.2 persen pada periode sebelumnya.

Dalam skala tahunan (Year-over-Year), CPI China tercatat 0.0%, laju terlemah sejak Februari 2021, sekaligus lebih rendah dari kenaikan 0.2 persen pada bulan sebelumnya.

Pembacaan data inflasi yang buruk diperkirakan akan menekan performa Yuan terhadap mata uang mayor. Untuk mengatasi keadaan, pemerintah China kemungkinan akan menggelontorkan stimulus tambahan setelah memangkas suku bunga pada bulan lalu untuk meningkatkan likuiditas.

"Kami memperkirakan inflasi utama China akan menjadi sekitar 1 persen pada akhir 2023. (Inflasi) ini ke depannya akan tetap lemah namun tidak membatasi kemampuan PBoC untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih lanjut," kata ekonom Capital Economics.

"Dengan permintaan kredit yang lemah dan kinerja mata uang Yuan di bawah tekanan, kami berpikir bahwa sebagian dukungan pemerintah akan segera datang dalam bentuk pelonggaran kebijakan fiskal. Kami berharap bank sentral China akan kembali memotong suku bunga dalam waktu dekat," lanjutnya.

Download Seputarforex App

299552
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.