EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.66/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

Prediksi Goldman Sachs Pada Poundsterling Dan Euro Jika Brexit Menang

Penulis

Pounds sterling Inggris dapat melorot hingga 11 persen terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya jika Inggris memenangkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum tanggal 23 Juni esok, kata analis Goldman Sachs. GBP/USD naik 1.81 persen menuju level tinggi 3 pekan.

Poundsterling tampaknya akan terus menjadi pusat perhatian para trader dalam minggu ini. Pounds sterling Inggris dapat melorot hingga 11 persen terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya jika Inggris memenangkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum tanggal 23 Juni esok, demikian ungkap analis Goldman Sachs yang dikutip oleh Reuters pekan lalu.

goldman_sachs
Apabila Brexit terjadi, yang dampaknya juga dikhawatirkan dapat merembet ke perekonomian Eropa secara keseluruhan, dapat pula membuat Euro melemah hingga 4 persen, lanjut Goldman Sachs. Pandangan yang mereka buat tersebut merupakan kemungkinan yang dilihat berdasarkan kemelorotan Sterling yang telah terbentuk sejak awal bulan Februari.

Menilik dari apa yang terjadi dalam beberapa pekan menjelang Brexit, sejumlah poin opini atau poling sementara yang digelar oleh negara tersebut beberapa kali memenangkan suara Brexit dan membuat Poundsterling terkulai.

Namun, pekan lalu, kampanye referendum Inggris-Uni Eropa harus disuspensi sekitar dua hari sehubungan dengan terbunuhnya salah seorang anggota parlemen Inggris, Jo Cox, yang dikenal sebagai pendukung "Bremain" oleh seorang pendukung "Brexit".


Saat Suara "Bremain" Mendominasi

Setelah suspensi itu, hasil polling opini pun diterbitkan kembali hari Minggu kemarin dengan hasil bertolak belakang dari sebelumnya: suara "Bremain" mendominasi. Dari situlah, Poundsterling pun membuka awal pekan ini dengan penguatan yang terus berlanjut hingga Senin (20/Juni) sore ini.

GBP/USD naik 1.81 persen menuju level tinggi 3 pekan ke angka 1.4681, memperpanjang pemulihannya dari level rendah hari Kamis yang terpuruk di angka 1.4011. EUR/GBP melorot 1.49 persen ke angka 0.7736. GBP bahkan melonjak menggulingkan Yen hingga 2.23 persen ke angka 152.84, rebound dari level rendah tiga tahun di angka 145.37 pada hari Kamis lalu. Apapun hasil dari polling sementara, yang jelas penentuan tetap berada di referendum tanggal 23 Juni nanti.


Sementara Itu, Dolar AS...

Sementara itu, pergerakan Dolar AS sendiri terpantau beragam. USD/JPY menguat 0.38 persen ke angka 104.57 bergerak menjauh dari level rendah 103.53 yang sempat tersentuh pada hari Kamis. Sedangkan, EUR/USD menguat 0.56 persen ke angka 1.340 sore ini.

267003
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.