EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,316.28/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,879.25   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 11 jam lalu, #Saham AS

Prospek Ekonomi Global Mengkhawatirkan, Forex Berkonsolidasi

Penulis

Rebound dolar AS terhambat, tetapi beragam mata uang lain juga sukar melanjutkan reli masing-masing. Pasalnya, prospek ekonomi global benar-benar memburuk.

Seputarforex - Upaya rebound indeks dolar AS (DXY) terhambat di bawah ambang 106.00. Kendati demikian, beragam mata uang lain mengalami tekanan dalam sesi Asia hari Kamis (8/Desember) lantaran memburuknya sinyal ekonomi global.

AUD/USD tertekan pada kisaran 0.6710-an. Sementara itu, EUR/USD, NZD/USD, dan GBP/USD bergerak sideways dalam rentang yang sangat sempit hingga nyaris flat.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Beberapa bank multinasional besar asal Amerika Serikat kemarin kembali menegaskan peringatan tentang perlambatan ekonomi pada tahun 2023 mendatang. Pasalnya, dampak dari tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi akan benar-benar menghantam permintaan konsumen.

"Perekonomian global melambat, dan risikonya ke arah bawah," kata Seth Carpenter, Kepala Ekonom Global Morgan Stanley, "Kita berada di tepi definisi 'resesi' yang longgar (situasi antara perlambatan ekonomi yang melambat signifikan dan pertumbuhan ekonomi yang negatif -red)."

Citi mensinyalir Zona Euro dan Inggris akan memasuki masa resesi pada akhir tahun ini, sedangkan AS akan mengalaminya pada pertengahan 2023. BNP Paribas juga menyampaikan prediksi yang buruk untuk tahun 2023, ditandai dengan resesi di AS dan Zona Euro, serta perlambatan pertumbuhan yang tajam di China dan beberapa negara berkembang.

Publikasi data Gross Domestic Product (GDP) dari sejumlah negara utama selama beberapa hari terakhir mempertegas ancaman resesi tersebut. Data GDP Jepang pagi ini mengalami perbaikan dibanding periode sebelumnya, tetapi masih dalam teritori negatif dengan hasil -0.8% (Year-on-Year) untuk kuartal III/2022.

Pertumbuhan GDP Australia hanya mencapai 5.9% (Year-on-Year) pada kuartal III/2022. Meleset dibandingkan estimasi konsensus yang dipatok pada 6.2 persen (Year-on-Year), meskipun masih bertumbuh dari periode sebelumnya.

Eurostat melaporkan pertumbuhan GDP Zona Euro mencapai 2.3% (Year-on-Year) untuk periode yang sama. Mengungguli estimasi konsensus, tetapi merosot tajam dibandingkan pertumbuhan 4.2% (Year-on-Year) dalam periode sebelumnya.

Perlambatan ekonomi global lazimnya menyokong kurs dolar AS sebagai salah satu aset safe haven. Akan tetapi, greenback juga tengah menghadapi ketidakpastian terkait proyeksi suku bunga The Fed mendatang. Federal Reserve ingin memperlambat laju kenaikan suku bunga berikutnya, tetapi data-data ekonomi AS membuktikan bahwa laju inflasi tetap tinggi dan membutuhkan kenaikan suku bunga secara agresif.

Download Seputarforex App

298652
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.