Rating kredit Yunani terangkat setelah terjadi kesepakatan antara pemerintah Yunani dengan kreditor Internasional. Lembaga pemeringkat kredit Standard and Poor (S&P), menaikkan rating kredit Yunani dari CCC- ke CCC+, disamping juga merevisi outlook negara dari negatif menjadi stabil. Namun demikian, kenaikan peringkat ini masih menyisakan tanda tanya, hingga masih ada spekulasi bahwa sebetulnya rating kredit negara ini dalam status "junk", alias sampah.
Pasar menilai janji pemerintah Yunani untuk mencicil utang dan melakukan reformasi ekonomi adalah salah satu alasan kenaikan rating oleh lembaga ini, padahal sebelumnya Standar and Poor telah menyatakan default atas utang tidak bisa lagi terhindarkan dalam 12 bulan ke depan. Dan menurut lembaga ini juga saat itu, kemungkinan Yunani keluar dari Zona Euro telah berada di titik nadir dengan risiko yang sangat tinggi.
Namun kini, Yunani telah sepakat untuk menerapkan sejumlah langkah penghematan yang dituntut kreditornya, termasuk dengan menjual aset negara dan menaikan pajak pertambahan nilai (PPN). Pajak makanan dan restoran dinaikkan menjadi 23%, pajak energi dan air menjadi 13%, dan pajak obat serta buku menjadi 6%. Sementara pajak korporasi untuk perusahaan kecil naik 26%-29%. pajak barang mewah untuk mobil, kapal, dan kolam renang naik 10%-13%, pajak pertanian naik 13%-26%. Dalam rangka reformasi dana pensiun, umur pensiun pun dinaikkan menjadi 67 tahun. Disamping itu, negara ini akan melaksanakan pengurangan belanja negara besar-besaran.
Sejalan dengan realisasi persyaratan bailout oleh Yunani, dana bailout sebesar 86 miliar Euro akan segera dikucurkan setelah mendapat persetujuan dari beberapa parlemen negara anggota Uni Eropa, dan negosiasi untuk program bailout terbaru akan disusun dalam waktu satu bulan ini. Sementara itu, pagi ini parlemen Yunani akan melakukan voting atas lebih banyak persyaratan bailout lagi. Euro diperdagangkan pada level 1.09 di tengah pasar yang menantikan hasil pemungutan suara parlemen Yunani tersebut.
