EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.249   |   AUD/USD 0.657   |   Gold 2,308.81/oz   |   Silver 27.66/oz   |   Wall Street 39,056.39   |   Nasdaq 16,302.76   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,187.94   |   Ethereum 2,973.66   |   Litecoin 81.64   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 1 hari, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 1 hari, #Saham AS

The Fed Siap Pangkas Bunga, Dolar Nelangsa

Penulis

Tidak ada satu pun petinggi The Fed yang memperkirakan suku bunga akan naik pada tahun depan, sehingga Dolar AS terjun bebas.

Seputarforex - Para peserta rapat FOMC yang berakhir pada dini hari tadi mengamini spekulasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga AS tahun depan. Akibatnya, kurs dolar AS langsung melemah drastis pada semua major pairs. Indeks Dolar AS (DXY) bahkan terguling ke kisaran 102.50-an pada awal sesi Asia hari Kamis (14/Desember).

DXY Daily

Rapat FOMC memutuskan tingkat suku bunga saat ini tetap pada rentang 5.25%-5.50%. Akan tetapi, sebanyak 17 dari 19 petinggi The Fed memperkirakan suku bunga akan menurun pada tahun 2024.

Skema Dot Plot —proyeksi peserta rapat FOMC mengenai suku bunga The Fed— menunjukkan penurunan median sebesar 75 basis poin sepanjang tahun 2024. Tidak ada satu pun petinggi The Fed yang memperkirakan suku bunga akan naik pada 2024.

Berdasarkan gambaran dari skema Dot Plot tersebut, pelaku pasar menganggap hasil rapat FOMC lebih dovish daripada perkiraan sebelumnya. Pasalnya, banyak pihak sempat mengira The Fed akan menampik spekulasi pemangkasan suku bunga sampai awal tahun depan.

Data CME Group menunjukkan bahwa pelaku pasar bergegas menaikkan peluang dari 49% menjadi 72% untuk skenario pemangkasan suku bunga The Fed mulai Maret 2024. Selain itu, peluang untuk "Fed rate cut" pada Mei terkerek sampai 94%.

"The Fed berubah menjadi dovish sore ini, mengibarkan bendera merah di depan pasar yang sedang mengharapkan pelonggaran kebijakan," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay di Toronto.

Dalam pernyataannya seusai rapat, Ketua The Fed Jerome Powell masih mempertahankan opsi kenaikan suku bunga lagi "jika diperlukan" dengan alasan "perekonomian telah mengejutkan para forecaster". Namun, ia mengakui bahwa siklus kenaikan suku bunga kemungkinan sudah selesai. Powell juga menyatakan bahwa pertanyaannya saat ini adalah kapan waktu yang tepat untuk mulai menurunkan suku bunga.

Dolar AS bertekuk lutut dalam menanggapi berita-berita yang beredar seusai pengumuman FOMC tersebut. NZD/USD meroket lebih dari 1.00% dan AUD/USD melonjak lebih dari 0.8%, sedangkan USD/JPY terperosok sekitar 0.9%. EUR/USD dan GBP/USD menguat dengan skala yang lebih moderat.

Pelaku pasar kini beralih menyoroti pengumuman hasil rapat tiga bank sentral utama lain yang akan digelar secara terpisah hari ini, yakni European Central Bank (ECB), Bank of England (BoE), dan Swiss National Bank (SNB). Ketiganya sama-sama berpotensi memberikan pernyataan yang berdampak eksplosif bagi aneka instrumen pasar uang.

Download Seputarforex App

300057
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.