EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.830   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,360.22/oz   |   Silver 28.43/oz   |   Wall Street 39,478.11   |   Nasdaq 16,346.27   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 60,792.78   |   Ethereum 2,909.79   |   Litecoin 80.23   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 20 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 1 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 1 hari, #Saham AS

Yellen: Kebijakan Desember Lalu Tidak Keliru, Tidak Ada Bubble Ekonomi

Penulis

Yellen menentang pendapat politik yang menyebutkan bahwa AS segera menghadapi rentetan bubble atau gelembung ekonomi. Yellen menambahkan bahwa pertumbuhan perekonomian global relatif lemah namun kebijakan menaikkan suku bunga Desember kemarin tidak keliru.

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, dalam pidatonya pada hari Jumat (08/04) dini hari tadi, dengan yakin menyebutkan bahwa perekonomian AS sedang dalam penguatan. Pernyataan Yellen tersebut menampik keras retorika politik yang menyebut adanya indikasi bahwa ekonomi Paman Sam sedang bersiap untuk menghadapi rentetan bubble atau gelembung ekonomi.

diskusi_panel_ketua_the_fed

"Saya jelas tidak akan menyebut hal ini sebagai sebuah gelembung ekonomi," kata Yellen sembari mengutarakan bahwa pasar tenaga kerja AS yang sudah sehat dan angka pengangguran menurun hingga 5 persen.

Yellen menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah diskusi panel dengan 4 orang mantan Ketua The Fed lainnya, antara lain Ben Bernanke, Paul Volcker, dan Alan Greenspan di New York. Para mantan pimpinan dan pimpinan Bank Sentral AS itu mendiskusikan perihal ekonomi dan kebijakan moneter AS sendiri serta kondisi ekonomi dunia.

Komentar Yellen muncul setelah salah seorang kandidat presiden AS kontroversial dari Partai Republik, Donald Trump, menyebutkan bahwa gelembung ekonomi berpotensi muncul. Yellen mengetengahkan bahwa ia tak melihat ketidakseimbangan seperti overvalue dalam harga-harga aset. Tak hanya mengusik Yellen, pekan lalu pernyataan Trump tentang transparansi bank sentral AS juga mendapat tentangan dari Presiden The Fed New York, William Dudley.


Didukung Volcker

Sedikit kontra dengan Yellen, Volcker mengakui bahwa dirinya melihat adanya kondisi "overextended" dalam sistem finansial. Namun, mengenai gelembung ekonomi, Ketua The Fed yang menjabat pada periode 1979-1987 tersebut sependapat dengan Yellen, bahwa tidak ada kemungkinan gelembung yang muncul.

Yellen menambahkan bahwa pertumbuhan perekonomian global memang relatif lemah, meski demikian sinyal-sinyal positif masih diterima oleh The Fed untuk lanjut menaikkan suku bunga tahun ini, namun dengan langkah yang lebih hati-hati. Komite The Fed saat ini memproyeksikan kenaikan suku bunga dalam rentang waktu dua tahun.


Kebijakan Moneter Desember 2015 Bukan Kekeliruan

Apakah kenaikan suku bunga pada Desember lalu merupakan langkah yang keliru? Yellen menjawab tidak. Indikator-indikator ekonomi pada saat itu menunjukkan kemajuan subtantif terhadap pasar tenaga kerja dan tujuan inflasi. "Kami masih berada dalam jalur yang sesuai dengan perhitungan matang dan tidak menganggap kebijakan (kenaikan suku bunga) Desember lalu sebagai sebuah kesalahan," kata Yellen.

262707
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.