Seputarforex - Kurs Yen mendadak bergolak pada perdagangan sesi Asia hari Senin (29/April). USD/JPY sempat mencapai level tertinggi harian pada 160.23 dan kemudian ambles sampai 155.04, mengisyaratkan pergolakan lebih dari 500 pips dalam tempo sekitar 4-5 jam. Berbagai pair yen lainnya juga mengalami fluktuasi yang dahsyat.
Reuters melaporkan bahwa para trader mencurigai otoritas Jepang diam-diam melaksanakan intervensi. Namun, pejabat setempat menolak untuk berkomentar.
"Saya tidak akan berkomentar sekarang," kata Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Luar Negeri.
Bursa dan kantor-kantor pemerintahan Jepang saat ini tutup dalam rangka libur nasional Hari Showa. Situasi tersebut memperkuat kecurigaan pasar.
"Pergerakan ini memiliki semua ciri-ciri intervensi BoJ secara aktual dan kapan lagi waktu yang lebih baik untuk melakukannya selain pada hari libur Jepang, yang berarti lebih rendahnya likuiditas dalam USD/JPY dan lebih banyak keuntungan bagi Bank of Japan!" kata Tony Sycamore, Analis Pasar asal Sydney di IG.
Para petinggi Jepang telah berulang kali menyampaikan sinyal-sinyal intervensi selama berbulan-bulan. Baru-baru ini, Jepang bahkan membuat pernyataan bersama dengan AS dan Korsel untuk menegaskan pentingnya stabilitas nilai tukar.
Minimnya langkah konkret hingga pekan lalu telah mengakibatkan banyak trader menganggap semua ancaman itu cuma retorika. Namun, pergolakan hari ini membuktikan kesiapan otoritas Jepang untuk terus turun tangan menstabilkan nilai tukar yen ketika fluktuasinya dianggap "kebablasan".
"Langkah yang diambil hari ini, jika mewakili intervensi pihak berwenang, kemungkinan besar tidak akan menjadi tindakan yang hanya dilaksanakan satu kali lalu selesai," kata Nicholas Chia, pakar strategi makro Asia di Standard Chartered Bank di Singapura, "Kita mungkin bisa mengharapkan lebih banyak tindak lanjut dari Kementerian Keuangan (Jepang) jika USD/JPY bergerak ke 160 lagi. Dalam arti tertentu, level 160 mewakili ambang batas toleransi, atau batas baru bagi pihak berwenang."