Indikator Yang Digunakan Master Untuk Trading Emas

Martin 2022

@ Walid:

Saya pribadi menggunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah trend pergerakan harga, sedang bullish, bearish atau sideways. Sementara indikator momentum digunakan untuk menentukan saat entry yang tepat.

Indikator trend yang sering digunakan trader adalah moving average (SMA dan EMA), ADX, parabolic SAR, MACD dan juga Bollinger Bands. Indikator momentum biasanya berupa oscillator seperti RSI atau stochastic. Selain untuk menentukan saat entry yang pas, indikator oscillator juga bisa untuk mengamati terjadinya divergensi ketika pergerakan harga sedang trending.

Saya trading pada time frame daily dengan indikator SMA 200 day, EMA (bisa periode 55, 89, atau 100), Bollinger Bands, parabolic SAR, MACD, ADX dan RSI.

 

Samsul Hadi 2022

Halo mastah, Anda biasanya trading emas di time frame berapa dan pakai indikator apa ya?

Erik Tri Cahyo 2022

Untuk Samsul Hadi,

Saya pribadi menggunakan timeframe daily/weekly untuk mencari tahu gambaran sebuah tren secara umum. Sedangkan untuk eksekusi entry, saya menggunakan timeframe H1 atau H4 dengan menggunakan kaidah price action dan juga zona supply/demand.

Semoga bisa membantu.

Martin 2022

@ Samsul Hadi:

Saya pribadi trading pada time frame D1 (daily). Untuk entry mengandalkan sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal terutama indikator trend. Saya menggunakan minimal 3 indikator trend. Kalau 2 indikator trend telah konfirm, maka bisa entry. Selain indikator trend juga indikator momentum berupa oscillator yaitu RSI untuk mencari waktu yang tepat untuk entry.

Indikator trend yang saya gunakan adalah SMA 200, EMA (parameternya bisa berubah-ubah), parabolic SAR, Bollinger Bands, MACD, dan juga ADX.
Selain itu untuk batas-batas retracement dan ekspansi saya mengamati level-level Fibonacci retracement atau Fibonacci expansion.

 

Rizki Rosadi 2022

@Walid: Saya tidak menggunakan indikator dalam trading, hanya menggunakan price action seperti high/low, support/resisten dan supply demand.

Penentuan arah harga dengan melihat harga tertinggi dan terendah terakhir. Lalu penentuan level dengan melihat area supply/demand atau support/resisten yang kuat. Penentuan arah dan level ini di time frame Daily.

Terakhir, penentuan entry posisi dengan melihat pola candlestick di time frame H4.