Menu

AUD/USD Bergejolak Merespon Kabar Terbaru Rusia-Ukraina

Nadia Sabila

Perkembangan konflik Rusia-Ukraina masih menjadi latar belakang utama yang menggerakkan Dolar Australia menjelang pengumuman kebijakan RBA besok.

Seputarforex - Dolar Australia bergerak sangat volatile pada hari Senin (28/Februari). Sempat anjlok di sesi Asia, mata uang tersebut terkoreksi naik di sesi Amerika. Saat berita ini ditulis, AUD/USD menguat 0.42% ke 0.7254, menjauhi level terendah harian di 0.7157.

Perkembangan konflik Rusia-Ukraina masih menjadi latar belakang utama yang menggerakkan Dolar Australia sebagai mata uang komoditas (Comdoll). Meskipun tak secara langsung memiliki hubungan dagang dengan Rusia, posisi Rusia sebagai salah satu produsen utama minyak, gas, dan beberapa logam akan mempengaruhi komoditas.

Kemarin, pihak Barat menambah sanksi bagi Rusia. Sejumlah bank dari Rusia dihapus dari jaringan finansial SWIFT sehingga membatasi kemampuan Moscow untuk mencairkan cadangan devisa senilai $630 miliar. Selain itu, maskapai Rusia dilarang memasuki kawasan Uni Eropa dan sebaliknya. Pihak Rusia kemudian segera membalasnya dengan melarang pesawat-pesawat dari Uni Eropa melintasi wilayah udaranya.

Terlepas dari aksi balas sanksi tersebut, pihak Rusia dan Ukraina sepekat untuk menempuh jalur diplomasi. Delegasi dari Kyiv dan Moskow telah menggelar perundingan tahap pertama di perbatasan Ukraina-Belarusia hari ini.

 

Retail Sales Australia Bangkit Jelang Pengumuman Kebijakan RBA

Retail Sales Australia dilaporkan naik pada bulan Januari 2022. Berdasarkan data dari Biro statistik Australia, Retail Sales melonjak 1.8% menjadi $32.5 miliar, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kenaikan 0.3%. Penjualan di seluruh wilayah Australia tercatat naik dan dipimpin oleh lonjakan 4.7% di Australia Barat.

"Munculnya varian Omicron dan meningkatnya jumlah kasus COVID-19, dikombinasikan dengan tidak adanya kebijakan lockdown telah menghasilkan berbagai perilaku konsumen yang berbeda," kata Ben James, Director of Quarterly Economy Wide Statistics sebagaimana dikutip Bloomberg.

Data tersebut dirilis dua hari jelang pengumuman kebijakan moneter RBA. Bank sentral Australia tersebut masih harus memberikan komitmen yang lebih jelas terhadap pengetatan moneter untuk merespon kenaikan inflasi.

Gareth Aird dari CBA berujar, "Dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi Australia kemungkinannya kecil. Kami tak melakukan perubahan terhadap estimasi GDP Australia, pengangguran, dan upah... Dengan ekspektasi Eropa dan AS tidak melawan Rusia di Ukraina, maka kami mempertahankan pandangan (bahwa) kenaikan rate RBA akan terjadi pada Juni 2022."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE