Menu

Bailey BoE Kritik Uni Eropa, Pound Tergelincir

Nadia Sabila

Gubernur BoE Andrew Bailey mengecam Uni Eropa terkait manuver di sektor finansial. GBP/USD tergelincir tetapi masih di level tinggi dua tahun.

Seputarforex - Dalam acara temu dengar dengan parlemen Inggris pada Rabu (24/Februari) malam, Bailey menekankan bahwa Inggris akan menolak "dengan sangat tegas" setiap upaya Uni Eropa untuk mengalihkan kliring transaksi aset-aset derivatif berbasis Euro dari Inggris.

Kliring merupakan bagian inti dari sistem keuangan yang berkaitan dengan penyelesaian perdagangan finansial. Namun, kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa akhir tahun lalu belum mencakup hal tersebut.

Menurut Bailey, Uni Eropa menunjukkan gelagat untuk memaksakan kebijakan perdagangan terlokalisasi pasca Brexit. Kebijakan yang dikenal dengan istilah "location policy" tersebut akan memaksa bank-bank dan dealers untuk memindahkan bisnis kliring ke Uni Eropa. Hal itu dinilai Bailey dapat merugikan Inggris karena besaran transaksi dalam bisnis ini terbilang fenomenal.

"Terus terang saja, itu akan sangat kontroversial menurut saya, karena pengesahan Undang-Undang di luar wilayah memang kontroversial dan jelas meragukan legalitasnya..." ujar Bailey.

Pernyataan Bailey menunjukkan adanya potensi ketegangan pasca-Brexit. UE sejauh ini tampak enggan memberikan jalan bagi perusahaan keuangan yang berpusat di London untuk beroperasi di Uni Eropa.

 

GBP/USD Masih Bertahan Di Level Tinggi

Menyusul pernyataan Gubernur BoE tersebut, Pound yang sempat menembus level tinggi 1.42 per Dolar AS kembali turun. Pasalnya, para analis sebelumnya berasumsi bahwa kesepakatan Brexit yang telah tercapai akan meredakan tensi antara Inggris dan Uni Eropa.

Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan di 1.4104, tergelincir 0.06 persen dari level Open harian. Namun secara garis besar, level tersebut masih dalam kisaran tertinggi Cable sejak pertengahan April 2018.

Poundsterling dinilai sebagai mata uang berkinerja terbaik di kalangan mata uang G10 tahun ini. Kenaikan Pound terhadap Dolar AS bahkan sudah mencapai 4 persen, sementara terhadap Euro mencapai 3.2 persen. Kesuksesan vaksinasi di Inggris dalam hal ini telah memperlebar peluang percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Performa terbaik Inggris menjadi pembicaraan sejak awal tahun, karena aset Inggris telah diuntungkan dari meredanya ketidakpastian setelah resolusi Brexit, serta kemajuan yang sangat baik dalam vaksinasi COVID-19 terutama dibandingkan negara lain di Eropa," kata Christian Mueller-Glissmann, ekonom di Goldman Sachs.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE