Menu

Berkisar Di Atas 15,000, Rupiah Diyakini Segera Pulih

Didi

Rupiah hari ini cenderung stagnan dan belum bisa menembus level psikologis 15,000. Meskipun begitu, sentimen positif diyakini akan terus mendukung penguatan Rupiah.

Seputarforex.com - Saat berita ini ditulis pada hari Kamis (23/April), Rupiah melemah tipis di atas kisaran psikologis 15,000. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar Rupiah dipatok di harga 15,630, melemah sekitar 60 poin dari penutupan sebelumnya.

 

Meskipun Terkoreksi, Rupiah Masih Berpotensi Menguat

Rupiah diprediksi pulih seiring membaiknya sentimen positif di pasar finansial. Salah satu analis yang menyimpulkan demikian adalah Vice President Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra. Seperti yang dilansir dari Katadata, Ariston berpendapat bahwa potensi penguatan Rupiah hari ini ditopang sejumlah sentimen global, serta kembali menguatnya harga minyak mentah.

"Sentimen positif kembali berlanjut pagi ini ke pasar Asia, melanjutkan sentimen positif sejak pembukaan pasar Eropa kemarin hingga penutupan pasar AS subuh tadi.. Rebound harga minyak mentah juga membantu sentimen postif," kata Ariston.

Sentimen positif di pasar juga terbentuk setelah disetujuinya stimulus tambahan dari pemerintah AS sebesar lebih dari 480 miliar Dolar AS. Paket stimulus ini difokuskan untuk membantu usaha kecil-menengah dalam menghadapi dampak pandemi Corona. Dana stimlus tersebut akan diarahkan ke sektor kredit lunak, pinjaman darurat, rumah sakit, dll.

 

BI Optimis Rupiah Akan Segera Pulih

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa nilai tukar Rupiah saat ini sangat mudah dipengaruhi oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Saat ini, dana asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) mencapai Rp4.37 triliun.

"Kami pantau, data-data transaksi harian, dari non residence atas investasi portofolio SBN, saham dari 13-20 April lalu. Dari pemantauan kami terjadi inflow asing dari non residence terhadap SBN. Data kami menunjukkan, 13-20 April inflow Rp4.37 triliun," ujar Perry.

Semakin banyaknya hot money investor ke dalam negeri diyakini akan semakin memperbesar potensi penguatan Rupiah. Perry pun optimis jika Rupiah akan kembali bangkit di akhir tahun 2020. "Kami meyakini rupiah menguat mengarah ke Rp15,000 per Dolar AS di akhir 2020," tuturnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE