Menu

Dolar AS Jatuh Setelah Trump Tanggapi Balasan Tarif China

Nadia Sabila

Setelah China naikkan tarif impor, Trump memerintahkan agar perusahaan AS hengkang dari China. Komentar itu menutupi pengaruh Pidato Powell di Jackson Hole.

Seputarforex.com - Dolar AS jeblok terhadap mata uang-mata uang mayor lain setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar perusahaan-perusahaan AS segera mencari alternatif selain China. Seruan ini dirilis menyusul kenaikan tarif impor balasan yang diterapkan pemerintah Xi Jinping terhadap barang impor asal AS. Hal ini otomatis semakin menaikkan tensi hubungan AS-China, di tengah sulitnya upaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Di sesi perdagangan Jumat (23/Agustus) malam, Indeks Dolar AS (DXY) jatuh lebih dari setengah persen dan diperdagangkan di level 97.69, kisaran rendah yang terbentuk pada tanggal 13 Agustus. USD/JPY lebih parah, karena mengalami penurunan hampir satu persen ke level 105.359, terendah sejak dua pekan terakhir.

Dolar AS hanya menguat versus Yuan China, dengan USD/CNH yang diperdagangkan di 7.13.06, naik 0.6 persen dari posisi sebelumnya.

 

China Naikkan Tarif, Trump Berkoar

"Perusahaan-perusahaan besar Amerika kita, dengan ini diperintahkan untuk segera mencari alternatif (perdagangan) dari China, termasuk memulangkan perusahaan-perusahaan Anda dan berproduksi di AS saja," tulis Trump di akun Twitter-nya, sembari mengatakan bahwa AS tidak memerlukan China.

Kicauan itu merespon kebijakan pemerintahan di Beijing yang mengumumkan kenaikan tarif balasan terhadap barang-barang AS senilai $75 miliar.

"Sudah jelas, ketika Anda melihat yield obligasi AS dan reaksi Dolar, ada kekhawatiran bahwa komentar-komentar terbaru dari Trump untuk China akan mendorong AS ke jurang resesi," kata Marvin Loh, pakar forex dari State Street di Boston.

Komentar Trump tersebut memudarkan pengaruh pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole, yang sebelumnya sangat diantisipasi pasar. Powell tidak menyinggung soal kelanjutan pelonggaran moneter The Fed, tetapi menyatakan siaga untuk melakukannya begitu Outlook ekonomi global semakin memburuk.

Richard Franulovich, pakar forex di Westpack New York mengatakan bahwa tanggapan pasar terhadap pidato Powell akan sulit ditebak. Akan tetapi, jika ada yang memperkirakan dua atau tiga pemotongan suku bunga The Fed lagi, maka pidato Powell tersebut tak akan banyak berpengaruh.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE