Menu

Dolar AS Makin Kuat Pasca Laporan NFP AS

Nadia Sabila

Dolar AS menguat setelah rilis data Non Farm Payroll (NFP) AS. Namun, faktor yang lebih mempengaruhi adalah perang Rusia-Ukraina karena mencuatkan isu ledakan nuklir.

Seputarforex - Dolar AS naik setelah data Non Farm Payroll (NFP) AS dilaporkan meningkat. Di sesi perdagangan Jumat (04/Maret) malam, Indeks Dolar AS melesat 0.95% ke 98.65, level tertinggi sejak Mei 2020.

NFP AS bertambah 678K di bulan Februari 2022, lebih tinggi daripada ekspektasi 400K. Perolehan tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi sejak lima bulan terakhir.

Tak hanya NFP, Tingkat Pengangguran AS juga membaik dari 4.0% ke 3.8%. Namun, Upah Rata-Rata Per Jam di AS hanya 0.0%, meleset dari ekspektasi 0.5% dan turun dari periode sebelumnya di 0.6%. Namun demikian, upah dalam basis tahunan naik 5.1% karena perusahaan-perusahaan menaikkan gaji pekerja sehubungan dengan peningkatan inflasi.

"Data tersebut adalah sinyal tambahan (yang menunjukkan) bahwa ekonomi riil sudah mendapatkan momentum," komentar ekonom Capital Economics, Michael Pearce, "Itu akan memberi The Fed keyakinan yang lebih besar untuk melancarkan rencana pengetatan moneternya. Namun dengan pertumbuhan upah yang turun saat ini, maka rangkaian kenaikan suku bunga secara agresif dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi pertanyaan."

Testimoni Ketua The Fed Jerome Powell kemarin menyebutkan bahwa sektor ketenagakerjaan sudah ketat secara ekstrem. Ia pun mendukung kenaikan suku bunga 25 bps dalam rapat FOMC tanggal 14-15 Maret mendatang, serta bersiap menjadi lebih agresif jika inflasi masih membandel.

 

Ledakan Nuklir Di PLTN Ukraina Pukul Euro

Terlepas dari kondisi ekonomi AS, situasi di Ukraina semakin memanas setelah pasukan Rusia dikabarkan menduduki sejumlah pangkalan nuklir di Ukraina. Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky malah menduga bahwa Rusia sengaja menyulut kebakaran di PLTN Zaporizhzhia dan meningkatkan risiko ledakan nuklir yang serupa dengan tragedi Chernobyl.

Kabar tersebut kian membuat Euro dan Rubel terpuruk, sehingga Dolar AS semakin di atas angin. Neil Jones dari Mizuho Securities membenarkan bahwa episentrum penghindaran risiko masih terletak pada Euro. Pasalnya, kenaikan harga energi di Eropa semakin menggila gara-gara perang dan ECB masih enggan mengubah kebijakan moneter. EUR/USD kini diperdagangkan di 1.0913, kembali ke level rendah dua tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE