Menu

Dolar AS Melemah Di Sesi Perdagangan Terakhir 2018

N Sabila

Hubungan perdagangan AS-China dan suku bunga The Fed menjadi isu fundamental yang mewarnai pelemahan Dolar AS, jelang tutup tahun 2018 malam ini.

Seputarforex.com - Dolar AS melemah di penghujung tahun 2018 malam ini. Memudarnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menjadi alasan utama para trader enggan membeli Dolar AS. Selain itu, perkembangan positif perang dagang AS-China pun turut menjadi pertimbangan mereka.

 

Kicauan Trump, Klarifikasi Xi Jinping

Lagi-lagi, kicauan Trump memberikan harapan akan terciptanya solusi perdagangan dengan China. Presiden AS tersebut menuliskan di akun Twitternya kemarin, bahwa ia telah melangsungkan pembicaraan "panjang dan sangat baik" via telepon dengan Presiden China Xi Jinping.

"...Jika terwujud, maka (pembicaraan) tersebut akan menjadi sangat komprehensif, mencakup semua subyek, area, dan pokok dari perselisihan. Kemajuan besar akan tercipta!" cuit Trump.

Di waktu yang sama, media pemerintah China Xinhua News, mengklarifikasi topik yang sama. Menurut media tersebut, Presiden Xi mengatakan pada Trump bahwa dirinya berharap dapat mengupayakan hubungan AS-China yang terkoordinasi, kooperatif, dan stabil.

Xi Jinping mengatakan bahwa tim dari kedua negara sedang aktif bekerja untuk mengimplementasikan konsensus yang baru-baru ini disepakati. Secara pribadi, ia berharap kedua tim sudah separuh jalan untuk mencapai kesepakatan, sehingga masalah perdagangan ini dapat diselesaikan dengan segera.

 

Dolar AS Melemah Di Sesi New York

Memasuki sesi New York, Senin (31/Desember) malam ini, minat risiko menguasai pasar. Dolar AS yang berfungsi sebagai safe haven pun ditinggal peminat. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar (DXY) turun 0.14 persen ke level 96.26 dalam grafik harian. Namun jika dilihat dalam time frame tahunan, Indeks Dolar menutup tahun 2018 ini dengan total kenaikan lebih dari 4.5 persen.

"Bersama dengan tumbuhnya ekspektasi, tak akan ada lagi kenaikan suku bunga (The Fed), maka isu-isu familiar diekspektasikan akan membebani Dolar AS tahun depan," kata Alvin Tan, Ahli Strategi dari Societe Generale di London.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE