Menu

Dolar AS Melemah, PMI Manufaktur AS Turun Tipis

Nadia Sabila

Lonjakan Dolar AS gagal melampaui level tinggi 94.3 jelang pengumuman kebijakan The Fed. PMI Manufaktur AS versi ISM menjadi katalis malam ini.

Seputarforex - Dolar AS tergelincir dari puncak empat bulan yang tercapai akhir pekan lalu. Antisipasi terhadap kebijakan The Fed yang akan diumumkan beberapa hari mendatang membuat para pelaku pasar menjadi sedikit defensif. Di sesi perdagangan Senin (01/November) malam ini, Indeks Dolar diperdagangkan di 93.96, turun 0.18% dari harga pembukaan harian.

"Anda sudah mendapat perolehan (penguatan Dolar AS) pada Jumat lalu berdasarkan data PCE, dan ada sedikit kemunduran saat ini," kata analis FXStreet.com, Joseph Trevisani. "Tak ada yang bisa memastikan apa yang akan dilakukan oleh The Fed."

Kebijakan moneter bank sentral AS, Australia, dan Inggris saat ini memang menjadi pusat perhatian pasar. Federal Reserve AS sendiri diekspektasikan untuk mengumumkan pemangkasan stimulus ekonomi, yang mana menjadi katalis utama bagi bullish Dolar dalam beberapa pekan terakhir.

Selain itu, data inflasi AS yang stabil di level tinggi membuat sejumlah bank-bank investasi besar seperti Goldman Sachs memajukan ekspektasi Fed Rate Hike dari kuartal ketiga 2023 menjadi Juli 2022. Selain itu, sudah 50% pelaku pasar keuangan yang memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada Juni tahun depan. Padahal, persentase sebelumnya hanya sebesar 15%.

 

PMI Manufaktur AS Menurun

Menambah sedikit tekanan pada Dolar AS malam ini, data PMI Manufaktur versi ISM untuk bulan Oktober tercatat menurun meski masih di atas ekspektasi. Aktivitas manufaktur AS turun dari 61.1 ke 60.8 pada bulan Oktober, sedikit lebih tinggi daripada ekspektasi 60.5. Hal ini karena melambatnya laju produksi dan pertumbuhan order baru di tengah isu pandemi COVID-19 yang masih berkembang.

"Para panelis di Komite Survei Bisnis melaporkan bahwa perusahaan dan pemasok mereka masih berjuang menghadapi rintangan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memenuhi permintaan yang meningkat," kata Timothy R. Fiore, Ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM. Menurutnya, semua segmen ekonomi manufaktur terimbas dampak waktu pengiriman bahan baku yang panjang, kekurangan bahan-bahan penting yang terus berlanjut, kenaikan harga komoditas, dan kesulitan dalam pengangkutan produk.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE