Menu

Dolar AS Tertahan Penguatan Pasar Ekuitas

Nadia Sabila

Dolar AS tertekan di level rendah satu pekan dalam rentang sideways. Meski kasus Omicron meningkat, optimisme para analis menguatkan saham-saham AS.

Seputarforex - Dolar AS tertahan di level rendah, terganjal oleh penguatan pasar ekuitas di tengah libur Natal. Perkembangan varian virus Omicron menjadi perhatian utama pasar malam ini. Volume perdagangan yang rendah menjadikan isu tersebut lebih sensitif. Di sesi perdagangan Senin (27/Desember) malam, Indeks Dolar AS diperdagangkan dalam rentang konsolidatif di 96.07.

Peningkatan infeksi virus Corona varian Omicron dilaporkan telah mengacaukan aktivitas liburan masyarakat di sejumlah negara. Di AS, sedikitnya 1,300 penerbangan komersial terpaksa dibatalkan akibat kekurangan awak kabin yang harus menjalani karantina. Kapal pesiar AS juga membatalkan sejumlah jadwal sandar sehubungan dengan kenaikan kasus positif COVID. Dr Anthony Fauci selaku pimpinan Kementerian Kesehatan AS memperingatkan bahwa infeksi Omicron diprediksi meningkat di wilayah yang banyak penduduknya belum tervaksinasi.

Tak hanya AS, China dan Prancis juga kembali kelabakan menghadapi kenaikan kasus COVID-19. China melaporkan kenaikan kasus tertinggi di Xian dalam 21 bulan terakhir, sementara Prancis harus kembali menerapkan restriksi gara-gara kasus infeksi Corona yang kembali meninggi.

 

Analis Masih Opitmistis, Minat Risiko Hidupkan Ekuitas

Kendati demikian, para pakar masih memiliki pandangan optimis. Selain karena gejala Omicron yang lebih ringan, tapering dan sinyal kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan tak akan banyak berdampak pada ekonomi tahun depan. Hal itulah yang mendongkrak kenaikan pasar ekuitas malam ini.

"Mengingat tapering maupun varian Omicron tidak akan memberikan dampak terlalu besar pada ekonomi secara global, maka uang akan mengalir ke ekuitas," kata Steven Leung, analis dari UOB Hong Kong.

Senada dengang Leung, analis Securequity, Jawaid Afsar, juga memberikan prediksi positif. "Menjelang 2022, kita masih menghadapi ketidakpastian COVID. Namun, kabar baiknya adalah, menurut WHO, akhir pandemi akan terjadi pada akhir tahun depan," kata Afsar.

Afsar menambahkan bahwa pasar dipenuhi dengan isu-isu yang lebih variatif; mulai dari tekanan inflasi, pengetatan moneter, dan risiko-risiko geopolitik. Dolar AS pun diprediksi menguat khususnya terhadap Euro, karena divergensi kebijakan antara The Fed dan ECB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE