Menu

Dolar Turun Merespon Rilis Positif Data Ekonomi AS

Nadia Sabila

Kenaikan inflasi konsumen dan turunnya klaim pengangguran AS memicu sentimen risk-on sehingga membuat Dolar AS terkoreksi dari penguatan sebelumnya.

Seputarforex - Dolar AS terus melemah dalam tiga hari terakhir. Data ekonomi terbaru AS meredakan kekhawatiran terhadap inflasi dan ketenagakerjaan, sehingga minat risiko naik dan fungsi safe haven Dolar AS memudar. Saat berita ini ditulis pada Kamis (11/Maret) malam, Indeks Dolar AS turun 0.33 persen ke 91.51.

Klaim pengangguran AS dilaporkan turun dari 754,000 ke 712,000 pekan lalu, lebih baik daripada ekspektasi di 730,000. Sementara itu, data Job Openings naik dari 6.75 juta menjadi 6.92 di bulan Januari. Hasil ini membalikkan perkiraan anals yang sebelumnya mengekspektasikan penurunan menjadi 6.65 juta.

Data CPI AS yang menjadi sorotan pada sesi perdagangan kemarin pun dirilis positif. Sesuai ekspektasi, inflasi konsumen AS dalam basis bulanan naik dari 0.3 persen menjadi 0.4 persen.

Core CPI yang tidak memperhitungkan harga barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar juga naik tipis dari 0 persen ke 0.1 persen, walaupun tidak memenuhi ekspektasi kenaikan 0.2 persen.

Potensi lonjakan inflasi secara signfikan di Amerika Serikat selama ini menjadi momok bagi para investor dalam menghadapi normalisasi ekonomi AS. Oleh karena itu, kenaikan data CPI yang masih terbatas membantu meredakan kekhawatiran tersebut.

Imbal hasil obligasi US Treasury pun melemah seiring dengan perkembangan ini. "Pasar mungkin mulai menyadari bahwa ia telah sedikit terlalu sensitif terhadap isu kenaikan inflasi..." kata Kit Juckes, analis forex dari Societe Generale. "Data inflasi yang kalem memberikan kita jeda dari aksi penghindaran risiko dan membalikkan sejumlah pergerakan mata uang baru-baru ini," tambah Juckes.

Fokus pasar selanjutnya adalah lelang obligasi US Treasury bertenor 30-tahun. Lelang obligasi 10-tahunan kemarin sudah mendapatkan permintaan yang cukup, sehingga membantu meredakan kekhawatiran investor. Sampai optimisme terhadap stabilitas yield obligasi terbentuk, Edward Moya dari OANDA memprediksikan jika Dolar akan berkonsolidasi di sekitar levelnya saat ini, setidaknya sampai rapat Federal Reserve AS minggu depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE