Menu

Emas Lanjut Menguat Di Tengah Pelemahan Dolar

Nadia Sabila

Pelemahan Dolar AS, kenaikan inflasi, dan potensi suku bunga rendah dalam jangka waktu lama mendorong kenaikan harga emas hari ini.

Seputarforex - Harga emas masih melanjutkan reli yang terbentuk sejak akhir pekan lalu. Di sesi perdagangan Selasa (09/November) dini hari, XAU/USD naik 0.44% ke $1824.77, sementara emas spot menguat setengah persen ke $1825.64 per ounce. Di Comex New York, harga emas futures bahkan naik 0.6% ke $1828.

Dolar AS yang kembali tergelincir melanggengkan bullish emas hari ini. Para investor masih mengamati perkembangan data-data ekonomi, khususnya dari Amerika Serikat yang pekan ini akan merilis data inflasi konsumen. Mereka juga mempertimbangkan pernyataan kebijakan moneter The Fed pekan lalu.

"Data inflasi harus jauh di atas ekspektasi apabila ingin mendapatkan kejutan yang kembali mengarah pada kekhawatiran akan suku bunga lebih tinggi. Namun, jika angka inflasi tercatat sesuai atau hanya sedikit di atas ekspektasi, maka menurut saya tidak akan ada yang terlalu panik," kata Kyle Rodda, pakar dari IG Markets.

Secara umum, saat ini bank-bank sentral masih menerapkan kebijakan yang bersifat akomodatif. Menurut pengamatan Jim Wyckoff dari Kitco Metal, arus aliran tunai dalam sistem finansial mengalir deras ke pasar emas dan perak yang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah kenaikan inflasi.

Selain kebijakan The Fed, manuver Bank of England pekan lalu turut berpengaruh pada kenaikan harga emas. Diekspektasikan tinggi akan mengumumkan kenaikan suku bunga, bank sentral Inggris tersebut justru memilih untuk mempertahankan rate. Menyusul pengumuman tersebut, harga bullion melonjak hingga 2%.

Secara teknikal, Rodda mengatakan bahwa break harga di atas level $1830 berpotensi mendorong emas lebih tinggi lagi ke $1900. Meski demikian, trend harga emas dalam jangka panjang cukup rendah, mengingat bank-bank sentral mungkin akan menambah pengetatan moneter guna mengimbangi kenaikan inflasi.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE