Menu

Emas Turun Menanggapi Penguatan Safe Haven Dolar

Nadia Sabila

Emas kurang diminati investor di tengah kekhawatiran akan ekonomi China dan antisipasi terhadap suku bunga AS. Pekan ini, data Ritel AS dan Notulen FOMC jadi sorotan.

Seputarforex - Harga emas turun di sesi perdagangan Senin (14/Agustus) malam. Emas spot turun 0.4% ke $1906.69 per ounce, emas futures melemah dalam level yang sama ke $1938.60, dan grafik XAU/USD berikut menunjukkan penurunan harga emas sebesar 0.21% ke $1908.98.

Penguatan Dolar AS dan yield obligasi AS masih menjadi penghambat utama bagi emas. Indeks Dolar sempat melonjak hingga 103.45, sementara yield obligasi AS bertenor 10 tahun menanjak ke 4.2%.

Ekonomi China yang dinilai mengkhawatirkan membuat mata uang AS laku keras sebagai safe haven di kalangan investor. Biro statistik China melaporkan bahwa Inflasi Konsumen bulan Juli jatuh 0.3%. Selain itu, ekspor China terus merosot selama tiga bulan terakhir; impor pun tak kalah rendah karena mencetak penurunan lima bulan beruntun.

Di sisi lain, Amerika Serikat sedang berjibaku menjinakkan inflasi. Pertumbuhan CPI AS secara tahunan mencapai 4.7%, dan PPI baru saja melonjak dari 0.2% menjadi 0.8% dalam basis periode yang sama. Kondisi ini mendukung prospek hawkish bagi kebijakan suku bunga The Fed. Dalam jangka panjang, The Fed masih bisa beraksi lagi menaikkan Rate dan hal itulah yang menekan harga emas.

"Dengan inflasi konsumen dan inflasi produsen (Amerika Serikat) yang naik sedikit lebih tinggi daripada ekspektasi pada akhir pekan lalu, kepastian mengenai akhir siklus kenaikan Fed sedikit goyah," kata analis senior ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada data Retail Sales AS dan notulen FOMC yang akan dirilis minggu ini. Menurut ekonom ACY Securities, Clifford Bennett, harga emas bisa anjlok ke level rendah $1900 atau bahkan $1,80 jika notulen The Fed hawkish.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE