Menu

Euro Naik Berkat Data Ifo Jerman Dan Bearish Dolar AS

Nadia Sabila

Kepercayaan Bisnis Ifo Jerman untuk bulan Februari lebih baik dari ekspektasi. Laporan tersebut berkombinasi dengan pelemahan Dolar AS sehingga menguatkan EUR/USD.

Seputarforex - Euro menguat terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Senin (22/Februari) malam, ditunjang oleh data ekonomi Jerman yang solid dan bearish Dolar AS. Saat berita ini ditulis, EUR/USD naik 0.41 persen ke 1.2165, level tertinggi sejak 27 Januari.

 

Jerman Mulai Optimis Meski Masih Lockdown

Kepercayaan Bisnis Ifo Jerman untuk bulan Februari meningkat lebih baik dari ekspektasi berkat outlook industri yang semakin cerah. Ifo melaporkan, indeks iklim bisnis Jerman naik dari 90.3 ke 92.4. Perolehan tersebut melampaui eksepktasi pasar yang sebelumnya memperkirakan kenaikan ke 90.5 saja. Secara historis, data kepercayaan bisnis Jerman kali ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2020.

Ekonom Ifo, Klaus Wohlrabe, mengatakan bahwa ekonomi Jerman sedang menuju ke pemulihan. Sebagai role model ekonomi yang berjuang melawan dampak COVID-19, ekonomi Jerman sebetulnya masih terpukul karena harus kembali lockdown. Saat ini, Jerman masih menerapkan pembatasan sampai 7 Maret untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Akan tetapi, Wohlrabe mencermati jika perusahaan-perusahaan tampak berhasil bangkit dan merevisi naik rencana produksi mereka secara signifikan. Ekspektasi ekspor industri pun turut terdongkrak. "Buku pesanan masih terisi dengan baik," komentar ekonom tersebut.

Senada dengan Wohlrabe, analis Commerzbank Jorge Kraemer mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan sedang mengendus udara segar dan mulai menyusun rencana pasca pandemi. Kraemer pribadi mengekspektasikan penguatan pemulihan ekonomi Jerman akan berlanjut mulai musim semi nanti. Walaupun optimistis, Kraemer tak mengesampingkan kemungkinan risiko dari pandemi babak tiga dan perpanjangan pembatasan sosial di Jerman.

 

Dolar AS Sulit Bangkit

Di sisi lain, Dolar AS yang sedang terkapar menjadi tambahan penguatan Euro. Sejak awal Februari, bullish Dolar memang sudah kehilangan tenaga. Joe Manimbo, analis dari Western Union Business Solutions menilai bahwa data ekonomi AS beragam. Sementara itu, data ketenagakerjaan yang terbilang lemah membuat Dolar AS sulit mempertahankan reli.

Ulrich Leuchtmann dari Commerzebank memperkirakan bahwa nilai tukar Euro dan Dolar AS akan bergantung pada seberapa tangguh penguatan ekonomi AS pasca lockdown jika dibandingkan dengan ekonomi Eropa dalam situasi yang sama.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE