Euro Tergelincir Jelang Jabaran Reformasi Bailout Alexis Tsipras

Sentimen ekonomi Zona Euro dilaporkan mengalami kenaikan hingga 3,5 tahun, menambah sinyal yang menunjukkan mulai stabilnya pemulihan ekonomi dari kerapuhan walaupun masih dibayangi oleh kemelut utang Yunani. Indeks kepercayaan pengusaha dan konsumen melompat hingga ke 103.9 pada bulan Maret, dari revisi 102.3 pada bulan sebelumnya, demikian yang dilaporkan oleh Komisi Eropa pada Senin (30/03) sore ini.

Risiko Yunani Tak Banyak Berpengaruh

Angka tersebut merupakan yang terkuat sejak bulan Juni 2011 dan lebih tinggi dibanding estimasi para analis Bloomberg yang memperkirakan kenaikan hingga 103. Laporan tersebut menyusul data-data ekonomi yang psotif sebelumnya, yang ditorehkan oleh 19 blok negara ini. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, memeberikan pernyataan bernada optimis tentang pemulihan ekonomi Zona Euro. Meski demikian, orang nomor satu di ECB ini tetap tak mengesampingkan adanya risiko yang diakibatkan oleh Yunani, dimana negara beribukota Athena tersebut membutuhkan suntikan uang tunai melalui bailout.

"Kami telah menarik arah untuk perekonomian Zona Euro, dimana sedang dibayangi oleh kombinasi rendahnya harga minyak, lemahnya nilai tukar Euro, serta sangat rendahnya pembiayaan finansial." ungkap Holger Schmieding, Kepala Ekonom Brenberg di London. "Pada titik inilah, masalah Yunani sepertinya tak akan banyak mempengaruhi sentimen ekonomi.

Euro meluncur turun terhadap Dolar AS pada sore hari ini, dengan EUR/USD yang mencapai 1.0820 selama sesi perdagangan Eropa pagi di level rendah. Pair tersebut kemudian terkonsolidasi pada 1.0853, atau memudar 0.34 persen. EUR/GBP terpantau stabil di posisi 0.7308. Sore ini, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras akan menghadap para kreditor Uni Eropa untuk menjabarkan rencana reformasi ekonomi barunya, termasuk review perpanjangan bailout, yang Jumat pekan lalu sempat tertunda.