Menu

EUR/USD Menguat, Fokus Utama Pada Sentimen The Fed

Nadia Sabila

Para analis menilai volatilitas EUR/USD cukup tinggi di tengah antisipasi pasar terhadap kebijakan The Fed dan perkembangan Omicron.

Seputarforex - Dolar AS tergelincir versus Euro di sesi perdagangan Rabu (01/Desember) malam ini seiring dengan meningkatnya minat risiko. Para investor masih berkonsentrasi pada outlook kebijakan The Fed dan risiko-risiko terkait perkembangan varian Omicron.

Indeks Dolar AS turun 0.1% dan diperdagangkan di 95.8 saat berita ini ditulis, sementara EUR/USD bergerak stabil di 1.1341, melanjutkan reli yang terbentuk sejak sepekan terakhir.

Dolar AS kembali melemah meski data-data ekonomi AS tak seburuk ekspektasi. ADP Employment Change bertambah 534,000 di bulan November, lebih tinggi daripada ekspektasi 525,000. Sementara itu, PMI Manufaktur AS versi ISM naik tipis dari 60.8 ke 61.1.

 

Awasi Sinyal Kebijakan Moneter The Fed

Pasar saham global dan mata uang berprofil risiko tinggi mulai pulih dari tekanan. Fokus utama para investor tampaknya lebih mengarah pada sinyal kebijakan moneter The Fed, meski perkembangan varian Omicron juga masih menjadi perhatian.

"Saat ini, fokus pasar masih pada Omicron dan potensi bahwa virus tersebut dapat kembali merusak dunia. Namun, fokus sesungguhnya tampak masih tertuju pada The Fed dan kebijakan rate mereka. Itulah yang menjadi guncangan terbesar akhir-akhir ini," kata Kerry Craig, analis pasar di JPMorgan Asset Management.

Di pasar forex secara khusus, volatilitas terpantau cukup tinggi. Pekan ini, volatilitas bulanan EUR/USD bahkan sempat menyentuh level tertinggi tahun ini. Menurut analisis para ahli di ING, volatilitas EUR/USD melonjak karena varian Omicron berpeluang memperlambat gerak The Fed untuk mengetatkan moneter; hal itu positif bagi pergerakan Euro.

Akan tetapi, pidato Powell di hadapan Senat kemarin bersifat hawkish dan negatif bagi kurs Euro terhadap Dolar AS. Oleh karena itu, EUR/USD perlu pengamatan lebih lanjut dalam satu bulan ke depan. "Kedua isu tersebut akan mendapat banyak masukan baru selama empat minggu ke depan. Kondisi likuiditas yang menipis mengarah pada kondisi yang terjal di pasar FX," tulis ING.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE