Menu

EUR/USD Meroket Meski ECB Kurang Hawkish

Nadia Sabila

ECB mempertahankan kebijakan suku bunga rendah di tengah kenaikan inflasi. EUR/USD tetap naik karena meningkatnya ekspektasi terhadap perubahan komitmen ECB.

Seputarforex - European Central Bank (ECB) tidak mengubah tingkat suku bunganya walaupun inflasi Zona Euro mengalami kenaikan signifikan. Refinancing Rate masih di level 0%, sedangkan Deposit Rate masih -0.5%.

Inflasi Zona Euro untuk bulan Januari dilaporkan tembus 5.1%, dua kali lipat melebihi target ECB. Namun demikian, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa pihaknya tak ingin tergesa-gesa untuk mengambil tindakan baru. Di sisi lain, mereka juga tidak mau berkomentar bahwa kenaikan suku bunga tidak mungkin dilakukan tahun ini. Inflasi menjadi pokok permasalahan yang kini disorot oleh ECB.

"Inflasi tampaknya masih akan naik lebih lama daripada yang dieskspektasikan, tetapi akan menurun juga dalam tahun ini," kata Lagarde. Ia menambahkan bahwa kenaikan inflasi terbaru sebagian besar disebabkan oleh lonjakan harga energi dan bahan-bahan makanan.

"Dibandingkan dengan ekspektasi kami pada bulan Desember lalu, risiko outlook inflasi cenderung meningkat, khususnya dalam waktu dekat. Apabila dorongan inflasi tersebut turut membuat upah naik melebihi antisipasi atau dapat dengan cepat membalikkan ekonomi ke kapasitas penuh, maka inflasi bisa lebih tinggi lagi," imbuh Lagarde, "Kami telah mengadakan diskusi yang serius dan mendalam mengenai inflasi... Kami fokus pada informasi terbaru yang kami punya, serta dampak yang mengikuti dalam outlook jangka menengah kami."

 

EUR/USD Naik, Pasar Berharap ECB Ikuti The Fed

Euro menguat versus Dolar AS setelah pengumuman kebijakan ECB hari ini. Saat berita ini ditulis pada Kamis (03/Februari) malam, EUR/USD melonjak 1.17% ke 1.1434, level tertinggi dalam dua pekan. Analis mengamati bahwa hal ini menunjukkan bangkitnya ekspektasi pasar akan peluang ECB untuk mengikuti laju pengetatan The Fed. Namun jika melihat dari faktor yang menggenjot inflasi Zona Euro, maka harapan ini tidak ditopang oleh alasan yang meyakinkan.

"Inflasi zona Euro yang lebih tinggi dan berkelanjutan akan meningkatkan desakan pada ECB untuk mengikuti jejak The Fed yang menjanjikan langkah hawkish," kata Cedric Gemehl, ekonom Gavekal Research yang dikutip oleh CNBC, "Namun perlu digarisbawahi, yang mendongkrak inflasi Zona Euro adalah harga energi dan keterbatasan suplai, bukan banyaknya permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa ECB akan terus fokus pada pengembalian kebijakan ke mode pra-pandemi. Jadi, prospek perubahan ke arah hawkish masih jauh."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE