Menu

G7 Bahas Penghematan Dan Perang Mata Uang

Rachmat

Kelompok tujuh negara ekonomi (G7) melakukan pembicaraan dengan tujuan memacu pertumbuhan di AS-Eropa atas langkah penghematan dan fokus pada "perang mata uang", setelah yen mencapai posisi terendah terhadap dolar.

Kelompok tujuh negara ekonomi (G7) melakukan pembicaraan dengan tujuan memacu pertumbuhan di AS-Eropa atas langkah penghematan dan fokus pada "perang mata uang", setelah yen mencapai posisi terendah terhadap dolar.

"Tugas kita adalah memelihara pemulihan," kata Menteri Keuangan Inggris, George Osborne saat membuka pertemuan di Aylesbury, London, seperti dilansir dari Straits Times dam Sindonews, Sabtu (11/5/2013).

Pembicaraan dilakukan di tengah tekanan kepada Inggris dan negara-negara Eropa berutang lainnya atas pemotongan belanja negara yang mendalam guna mendukung pertumbuhan.

"Tantangan kita adalah tidak goyah dalam langkah-langkah sulit yang perlu kita ambil untuk membuat pemulihan berkelanjutan dan abadi," ujar Osborne.

Dia melanjutkan, "Pasar sudah tenang, dan ada tanda-tanda keyakinan yang lebih besar. Tapi, kita tidak bisa mengambil pemulihan global untuk diberikan".

Pertemuan dua hari G7 di Aylesbury, dihadiri oleh menteri keuangan, gubernur bank sentral dari seluruh negara anggota serta perwakilan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).

G7 terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat membangun upaya lebih luas dari pertemuan G-20 bulan lalu, sambil melihat ke depan peremuan KTT G8 di Irlandia Utara. Di mana Inggris tahun ini adalah presiden G8.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE